Garuda Indonesia akan mendatangkan sebanyak 3 unit drone untuk memperkuat bisnis kargo. Rencananya, pesawat tanpa awak ( unmanned aerial vehicle /UAV) ini akan digunakan untuk memperkuat pengangkutan di wilayah Timur Indonesia. Salah satu barang yang akan diangkut oleh drone ini adalah produk perikanan di wilayah Indonesia Timur. "Untuk sementara operasinya nanti untuk mengangkut ikan-ikan dari wilayah Timur seperti Saumlaki ke hub kita yang ada di Ambon. Setelahnya, dari sana akan diantar langsung ke Jepang atau ke luar negeri menggunakan pesawat angkut kita," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, IGN Askhara Danadiputra, saat dihubungi kumparan , Selasa (2/4). Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi cuaca di Timur yang sering berubah menjadi tantangan yang dihadapi pihaknya jika menggunakan pesawat konvensional. Penggunaan drone sebagai pengangkut barang kargo di Timur juga dinilai bisa mengurangi risiko. "Kesulitan kita selama ini seperti itu, lagipula kala
Tribun Batam/Argianto Ilustrasi Pengiriman Kontainer Barang dari Batam ke Singapura Tinggi TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady akhirnya blak-blakan terkait penyebab mahalnya biaya logistik Batam yang selama ini dikeluhkan para pengusaha hingga membuat wakil presiden Jusuf Kalla menjatuhkan deadline. Edy mengatakan, mahalnya biaya logistik sebenarnya bukan karena tingginya biaya angkutan laut (sea freight). "Mahalnya logistic cost ini karena semua barang yang dikirim ke Singapura door to door. Biaya sea freight-nya sebenarnya tak tinggi, tapi handling ke terminal, biaya penumpukan, biaya standarisasinya lebih tinggi dari biaya sea freight," kata Edy. Ia memberi contoh. Untuk orang yang akan mengangkut barang dari Batam, barang-barang yang dikirim itu harus menginap di pelabuhan paling tidak 2 hari. "Kita tak punya kontainernya. Jadi jadwalnya masuk ke Batam, kemudian dikirim lagi untuk certified. Baru dikirim ke Batam, diisi barangny