Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Jawa Barat

Karateka Asal Sukabumi Diyakini dapat Raih Emas pada Sea Games Mendatang

Ilustrasi/JUSTIA GANANG SUKABUMI, (PR).- Tiga karateka asal Kabupaten Sukabumi, Minggu 6 Agustus 2017 diharapkan dapat meraih medali pada Sea Games 2017 mendatang. Ketiga atlet, Ayu Rahmawati, Eva Fitria dan Siti Maryam kini telah berada TC di Tokyo Jepang. Mereka tengah mengikuti pusat kepelatihan mempersiapkan pertandiangan Sea Gemas bersama atlet karateka nasional lainnya Atlet asal Kabupaten Sukabumi itu, terus berlatih diharapkan tidak hanya dapat memperoleh medali emas membawa harum Indonesia. Tapi dikancah bergengsi  kejuaraan antar negara-negara Asia dapat membawa harum Sukabumi. Sea Gemas yang akan mempertandingkan cabang bela diri asal Jepang, di Malaysia, Selasa-Kamis 22-24 Agustus 2017 mendatang. “Kami optimis seluruh atlet asal Kabupaten Sukabumi dapat meraih emas.  Mereka telah membuktikan kualitasnya saat mengikuti pertandingan dan berhasil memperoleh medali emas,” kata Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kabupaten Sukabumi, Ka

3.000 Mangrove Ditanam di Pesisir Subang

Ilustrasi/ANTARA Bibit Mangrove.* SUBANG, (PR).- Penanaman 3.000 pohon mangrove berlangsung di Desa Mayangan Kecamatan Legon Kulon Kabupaten Subang, Rabu, 6 September 2017. Kegiatan bertema restorasi mangrove wilayah pesisir Kabupaten Subang digelar Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Subang, Wanadri dan CSR PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB). Kegiatan yang digelar sebagai upaya menjaga garis pantai sekaligus mengurangi meluasnya genangan air laut naik ke darat termasuk saat banjir ROB datang. Kadis LH Subang, Yayat Sudrajat mengatakan program kegiatan restorasi manggrove wilayah pesisir dimulai dari Desa Mayangan, Legon Wetan dan Tegal Urung. Selain penanaman sebanyak 3.000 mangrove, dilakukan pula pembuatan 3.500 bibit. Sebelum melaksanakan program ini, Yayasan wanadri sudah melakukan penelitian sejak 2015. Diketahui selama ini terjadi perubahan lingkungan cukup luas, termasuk degradasi lingkungan dan kemiskinan masyarakat di wilayah pesisir. "

3.000 Mangrove Ditanam di Pesisir Subang

Ilustrasi/ANTARA Bibit Mangrove.* SUBANG, (PR).- Penanaman 3.000 pohon mangrove berlangsung di Desa Mayangan Kecamatan Legon Kulon Kabupaten Subang, Rabu, 6 September 2017. Kegiatan bertema restorasi mangrove wilayah pesisir Kabupaten Subang digelar Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Subang, Wanadri dan CSR PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB). Kegiatan yang digelar sebagai upaya menjaga garis pantai sekaligus mengurangi meluasnya genangan air laut naik ke darat termasuk saat banjir ROB datang. Kadis LH Subang, Yayat Sudrajat mengatakan program kegiatan restorasi manggrove wilayah pesisir dimulai dari Desa Mayangan, Legon Wetan dan Tegal Urung. Selain penanaman sebanyak 3.000 mangrove, dilakukan pula pembuatan 3.500 bibit. Sebelum melaksanakan program ini, Yayasan wanadri sudah melakukan penelitian sejak 2015. Diketahui selama ini terjadi perubahan lingkungan cukup luas, termasuk degradasi lingkungan dan kemiskinan masyarakat di wilayah pesisir. "

Mendadak Hujan Lebat, Longsor Terjang Sebuah Rumah di Pondok Terong

Longsor/BAMBANG ARIFIANTO/PR Longsor menimbun rumah di Kampung Pondok Terong, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Rabu, 6 September 2017. Longsor terjadi saat hujan deras mengguyur Depok saat musim kemarau.* DEPOK, (PR).- Longsor menimbun sebuah rumah yang dihuni dua keluarga di Kampung Pondok Terong, RT 3 RW 5, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung. Longsor terjadi setelah Kota Depok tiba - tiba diguyur hujan lebat saat musim kemarau.  Pantauan "PR", Rabu, 6 September 2017, material tanah dan pondasi jalan menutupi  rumah No 72 tersebut.  Lokasi rumah berada di kawasan tebing yang cukup curam. Yanto Hartono (29), penghuni rumah menuturkan, kejadian itu berlangsung pada Selasa, 5 September 2017 , pukul 16.30 WIB. Depok yang belakangan ini dilanda kemarau mendadak diguyur hujan lebat. Air hujan yang tak tertampung di drainase pemukiman warga turun menerjang rumah Yanto yang berada di bawah. "Air gede banget masuk ke

Dampak Kemarau Meluas, Peternak Sulit Mencari Pakan Ternak

Kekeringan/NURYAMAN/PR Sejumlah hewan ternak digembalakan di ladang yang mulai mengalami kekeringan, di Kabupaten Kuningan, Selasa (4/9/2017). Dampak musim kemarau mulai menyebabkan peternak kesulitan memperoleh pakan ternak yang memadai. KUNINGAN, (PR).- Para peternak kambing di sejumlah kecamatan bagian timur wilayah Kabupaten Kuningan, kesulitan mencari rumput pakan ternak. Sejak sebulan terakhir, rumput di ladang-ladang tempat penggembalaan hewan mulai langka akibat kemarau. Bahkan, kelangkaan rumput pun mulai merata ke sejumlah wilayah. Kondisi tersebut, diketahui mayoritas terjadi di kawasan dataran rendah timur Kabupaten Kuningan, yakni di Kecamatan Ciawigebang, Cidahu, Kalimanggis, Luragung, Cibereum, dan Cibingbin. Menurut para petani, di awal musim kemarau ketersediaan rumput masih mencukupi. Apalagi, petani masih bisa mencari pakan alternatif alami, misalnya dengan dedaunan dari semak belukar di kebun penduduk dan hutan jati Perhutani. “Tap

Tak Pusingkan Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi: Biasanya Nomor 3 Menang

Dedi Mulyadi/HUMAS PEMKAB PURWAKARTA JAKARTA, (PR). - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi tak mau ambil pusing tentang pencalonannya di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Hal tersebut dia katakan menanggapi berembusnya kabar kalau rekomendasi yang diturunkan DPP Golkar beberapa waktu lalu belum menjamin dia akan melenggang mulus ke kontestasi Jabar 1. "Tidak boleh berandai-andai. Kami tidak bahas. Lihat nanti saja," kata Dedi saat ditemui usai menghadiri rapat pembahasan pasangan calon di Kantor DPP Golkar, Senin 4 September 2017. Lagi pula, kata Dedi Mulyadi, pertemuan kali ini tidak membahas Pilgub Jabar tetapi Pilbup/Pilwalkot. Saat ini dia pun lebih memikirkan konsolidasi dengan masyarakat daripada harus dipusingkan dengan maju sebagai Jabar satu atau dua. "Fokus pada konsolidasi saja. DPP kan menentukan tapi masyarakat yang memilih. Alhamdulillah walaupun saya orang desa, hanya memimpin kabupaten kecil tapi masih

Pemkab Sumedang Tetapkan Siaga Bencana Kekeringan

Siaga kekeringan/ADANG JUKARDI/PR KEPALA Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Ayi Rusmana menunjukkan toren besar bantuan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) di kantor BPBD Kabupaten Sumedang, Senin 4 September 2017. Toren besar itu, salah satu sarana yang disiapkan BPBD untuk menanggulangi apabila ada masyarakat yang mengalami krisis air bersih di musim kemarau saat ini.* SUMEDANG, (PR).-Meski belum ada laporan masyarakat yang mengalami krisis air bersih imbas kemarau saat ini, Pemkab Sumedang sudah menetapkan status siaga bencana kekeringan. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan informasi perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Selain itu, berdasarkan hasil rapat koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar yang sudah menetapkan siaga bencana kekeringan di wilayah Jawa Barat. “Atas dasar itu, tanggal 11 Agustus lalu Pemkab Sumedang menetapkan s

Pejabat Purwakarta 'Ngencleng' untuk Solidaritas Rohingya

Saweran/MOCHAMAD IQBAL MAULUD/PR PURWAKARTA, (PR).- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengadakan aksi empati atas kekerasan yang terjadi atas etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar. Aksi empati ini dilaksanakan di Bale Maya Datar, Komplek Sekretariat Daerah, Kabupaten Purwakarta pada Senin 4 Agustus 2017. Sejak Pukul 08.00 WIB, Dedi terlihat mengumpulkan seluruh pejabat. Pejabat ini terdiri dari pejabat esselon II sampai IV yang berada di lingkungan Pemkab Purwakarta.  Setelah menyampaikan sambutan, pria yang kini selalu lekat dengan peci hitam itu tampak menyediakan sebuah gentong kecil. Gentong kecil ini ditempatkan di tengah hadirin lalu Dedi menyerukan pengumpulan dana untuk etnis Rohingya.  "Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, hari ini kita melakukan aksi nyata, bukan sekedar mengecam. Kita kumpulkan dana untuk masyarakat Rohingya, semoga bisa meringankan beban mereka," kata Dedi. Sentimen SARA Dedi pun mengimbau seluruh komponen masy

Menghidupkan Kembali Seni dan Budaya untuk Mendongkrak Pariwisata Jatigede

Waduk Jatigede/ADANG JUKARDI/PR Sejumlah perahu tampak berada di tengah-tengah genangan Waduk Jatigede, Kec. Jatigede, beberapa waktu lalu. Setelahnya Waduk Jatigede digenang, Pemkab Sumedang, sejumlah instansi dan elemen masyarakat terus berupaya menata Waduk Jatigede supaya memiliki daya tarik wisata, seni dan budaya hingga banyak dikunjungi wisatawan SUMEDANG, (PR).- Dewan Kebudayaan Sumedang tengah melakukan inventarisasi kesenian tradisional dan budaya masyarakat di kawasan Waduk Jatigede. Kegiatan itu sengaja dilakukan, untuk mengetahui secara pasti berbagai kesenian dan budaya yang ada di masyarakat Jatigede. Selain itu, inventarisasi kebudayaan dilakukan agar Jatigede memiliki daya tarik wisata, seni, dan budaya sehingga lebih dilirik wisatawan. Terutama bagi wisatawan mancanegara. "Kami sekarang fokus mengangkat seni dan budaya Jatigede, agar Jatigede punya daya tarik yang luar biasa di mata wisatawan. Apalagi, aspek budaya menyumbang 60

Menghidupkan Kembali Seni dan Budaya untuk Mendongkrak Pariwisata Jatigede

Waduk Jatigede/ADANG JUKARDI/PR Sejumlah perahu tampak berada di tengah-tengah genangan Waduk Jatigede, Kec. Jatigede, beberapa waktu lalu. Setelahnya Waduk Jatigede digenang, Pemkab Sumedang, sejumlah instansi dan elemen masyarakat terus berupaya menata Waduk Jatigede supaya memiliki daya tarik wisata, seni dan budaya hingga banyak dikunjungi wisatawan SUMEDANG, (PR).- Dewan Kebudayaan Sumedang tengah melakukan inventarisasi kesenian tradisional dan budaya masyarakat di kawasan Waduk Jatigede. Kegiatan itu sengaja dilakukan, untuk mengetahui secara pasti berbagai kesenian dan budaya yang ada di masyarakat Jatigede. Selain itu, inventarisasi kebudayaan dilakukan agar Jatigede memiliki daya tarik wisata, seni, dan budaya sehingga lebih dilirik wisatawan. Terutama bagi wisatawan mancanegara. "Kami sekarang fokus mengangkat seni dan budaya Jatigede, agar Jatigede punya daya tarik yang luar biasa di mata wisatawan. Apalagi, aspek budaya menyumbang 60

26.000 Warga Sumedang Belum Miliki e-KTP

Pemohon E-KTP/ADANG JUKARDI/PR SEJUMLAH warga pemohon pembuatan e-KTP, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran, tampak memadati di ruang pelayanan di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang, belum lama ini.* SUMEDANG, (PR).- Jumlah penduduk di Kabupaten Sumedang yang sudah memiliki e-KTP (KTP elektronik), hingga pertengahan Agustus 2017 sudah mencapai sekitar 92% dari wajib KTP sebanyak 860.000 jiwa. Wajib KTP sebanyak itu, yang memiliki hak pilih untuk mencoblos pada Pilkada Kab. Sumedang dan Pilgub Jabar tahun 2018 nanti. "Mereka sudah otomatis menjadi pemilih pada Pilkada Sumedang dan Pilgub Jabar nanti. Sebab, salah satu syarat menjadi pemilih yang memiliki e-KTP," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disduk Capil) Kab. Sumedang, Agus S. Rasjidi di Sumedang, Jumat 1 September 2017. Menurut dia, masyarakat yang belum memiliki e-KTP hingga pertengahan Agustus 2017, mencapai sekitar 26.000 orang. Jumlah se

26.000 Warga Sumedang Belum Miliki e-KTP

Pemohon E-KTP/ADANG JUKARDI/PR SEJUMLAH warga pemohon pembuatan e-KTP, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran, tampak memadati di ruang pelayanan di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang, belum lama ini.* SUMEDANG, (PR).- Jumlah penduduk di Kabupaten Sumedang yang sudah memiliki e-KTP (KTP elektronik), hingga pertengahan Agustus 2017 sudah mencapai sekitar 92% dari wajib KTP sebanyak 860.000 jiwa. Wajib KTP sebanyak itu, yang memiliki hak pilih untuk mencoblos pada Pilkada Kab. Sumedang dan Pilgub Jabar tahun 2018 nanti. "Mereka sudah otomatis menjadi pemilih pada Pilkada Sumedang dan Pilgub Jabar nanti. Sebab, salah satu syarat menjadi pemilih yang memiliki e-KTP," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disduk Capil) Kab. Sumedang, Agus S. Rasjidi di Sumedang, Jumat 1 September 2017. Menurut dia, masyarakat yang belum memiliki e-KTP hingga pertengahan Agustus 2017, mencapai sekitar 26.000 orang. Jumlah se

Iduladha, Jangan Takut Sakit karena Makan Daging

Olahan steak sapi/DOK PR CIBINONG, (PR).- Tingkat konsumsi daging tak meningkat signifikan meskipun pada hari raya Iduladha. Menurut sejumlah pengamat peternakan dan kesehatan hewan Institut Pertanian Bogor, banyak kalangan masyarakat yang masih menganggap daging hewan ternak menimbulkan penyakit dibandingkan manfaatnya. Dekan Fakultas Peternakan IPB Mohamad Yamin menjelaskan protein hewani justru berguna mencerdaskan dan menunjang pertumbuhan manusia. "Memang betul ada kaitannya dengan orang yang sakit, tapi lebih karena pola makannya (salah), bukan daging yang dimakannya (tidak sehat)," katanya, Jumat, 1 September 2017. Akibat propaganda yang keliru, Yamin mengatakan kaum muda yang masih sehat menjadi ikut menghindari makan daging ternak. Padahal, protein hewani sangat mereka butuhkan selama pengolahannya benar dan jumlah daging yang dimakan seimbang dengan sumber makanan lainnya. Menurut pengamatannya, banyak kesalahan yang ditemukan dalam pen

Presiden Joko Widodo Puji Cara Modern Produsen Beras Sukabumi

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke BUMR Pangan Sukabumi Jumat 1 September 2017. SUKABUMI, (PR).- Presiden Joko Widodo memuji produsen beras asal Sukabumi, Badan Usaha Milik Rakyat  (BUMR) Pangan, karena cara kerjanya yang modern. Lantas, bagaimana cara kerja BUMR Pangan? Badan Usaha Milik Rakyat Pangan asal Sukabumi memiliki lahan pengelolaan padi sebesar 1.000 hektare. Selain itu, BUMR Pangan memiliki tempat pengelolaan beras dengan mesin modern.  Pengelola BUMR Pangan Luwarso mengatakan, nilai tempat mengelola beras itu, termasuk mesin-mesin yang ada di dalamnya adalah Rp 48 miliar. Sebelum beras masuk ke tempat pengelolaan, BUMR Pangan menggandeng para petani untuk menggarap sawah di lahan milik badan usaha yang terletak di Kelurahan Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, itu. Dalam menggandeng petani, BUMR Pangan menyediakan pendamping bagi para petani, terutama dalam proses mencarikan pinjaman ke bank. Selain itu, pendamping itu juga menyertai petani dalam

Presiden Jokowi akan Tiru BUMR Pangan Sukabumi untuk Diterapkan di Daerah Lain

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke BUMR Pangan Sukabumi Jumat 1 September 2017. SUKABUMI, (PR).- Presiden Joko Widodo terkesan dengan pengelolaan produsen padi asal Kabupaten Sukabumi bernama Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) Pangan. Jokowi pun mengaku ingin menerapkan cara kelola BUMR Pangan di daerah lain.  Menurut Jokowi , BUMR Pangan berhasil mengkorporasikan petani dalam skala ekonomi yang besar. Selain itu, pemrosesan dari gabah menjadi beras dikatakannya telah dikerjakan dengan cara-cara yang modern. Begitu pula dengan pengemasannya yang menurut Jokowi menarik.  "Saya sangat menghargai cara-cara modern mengkorporasikan petani yang dilakukan oleh PT BUMR pangan ini," katanya saat berkunjung ke BUMR Pangan di Kelurahan Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Jumat, 1 September 2017. Dia mengatakan, akan menjadikan proses produksi di BUMR Pangan sebagai proyek percontohan. Salah seorang pengelolanya, Luwarso, akan diundang Jokowi untuk melakukan prese

Menikmati Iduladha di Sukabumi, Presiden Jokowi Blusukan

Presiden Jokowi blusukan di Sukabumi. SUKABUMI, (PR).- Blusukan masih menjadi kegemaran Presiden Joko Widodo di tahun ketiga kepemimpinannya. Seusai melakukan solat ied di Taman Kota Lapangan Merdeka Sukabumi, Jokowi langsung berkeliling ke beberapa kelurahan di Kota Sukabumi, Jumat, 1 September 2017.  Tempat pertama yang dikunjunginya adalah Masjid Agung yang letaknya tidak jauh dari Lapangan Merdeka. Dengan berjalan kaki Jokowi berjalan ke Masjid Agung untuk menyerahkan sapi kurban kepada pengurus masjid di sana.  Langkah Jokowi acapkali terhenti ketika sedang berjalan karena dia meladeni permintaan beberapa warga yang ada di kerumunan untuk bersalaman maupun swafoto. Suasana sepanjang lapangan hingga masjid saat itu sangat dipadati oleh warga yang penasaran dengan sosok Kepala Negara.  Jokowi sempat singgah di Hotel Horison, tempatnya menginap, seusai menyerahkan sapi kurban. Ada sekitar 30 menit Jokowi bersiap-siap di Hotel Horison. Kemudian dia berges

Selly Andriany Gantina Jadi Wabup Cirebon Gantikan Gotas

Selly Andriany Gantina Jadi Wabup Cirebon/ANI NUNUNG/PR MANTAN anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Selly Andriany Gantina (tengah), menerima ucapan selamat, setelah resmi menggantikan Tasiya Soemadi alias Gotas sebagai Wabup Cirebon, dalam Rapat Paripurna Pemilihan Wakil Bupati Cirebon di kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Kamis 31 Agustus 2017.* SUMBER, (PR).- Selly Andriany Gantina, mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, resmi menduduki jabatan Wakil Bupati Cirebon. Ia menggantikan Tasiya Soemadi alias Gotas yang menjadi Wabup Cirebon sebelumnya namun tersandung kasus korupsi. Penetapan Selly dilakukan dalam Rapat Paripurna Pemilihan Wakil Bupati Cirebon, Kamis 31 Agustus 2017. Selly Andriany Gantina sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Maritim dan Nelayan DPD PDIP Jabar. Ia dipilih melalui musyawarah dan mufakat seluruh fraksi di DPR Kabupaten Cirebon, dari dua calon yang diajukan untuk dipilih. Calon lainnya yakni Fredy Fibrina. Pemilihan Wak

Selly Andriany Gantina Jadi Wabup Cirebon Gantikan Gotas

Selly Andriany Gantina Jadi Wabup Cirebon/ANI NUNUNG/PR MANTAN anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Selly Andriany Gantina (tengah), menerima ucapan selamat, setelah resmi menggantikan Tasiya Soemadi alias Gotas sebagai Wabup Cirebon, dalam Rapat Paripurna Pemilihan Wakil Bupati Cirebon di kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Kamis 31 Agustus 2017.* SUMBER, (PR).- Selly Andriany Gantina, mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, resmi menduduki jabatan Wakil Bupati Cirebon. Ia menggantikan Tasiya Soemadi alias Gotas yang menjadi Wabup Cirebon sebelumnya namun tersandung kasus korupsi. Penetapan Selly dilakukan dalam Rapat Paripurna Pemilihan Wakil Bupati Cirebon, Kamis 31 Agustus 2017. Selly Andriany Gantina sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Maritim dan Nelayan DPD PDIP Jabar. Ia dipilih melalui musyawarah dan mufakat seluruh fraksi di DPR Kabupaten Cirebon, dari dua calon yang diajukan untuk dipilih. Calon lainnya yakni Fredy Fibrina. Pemilihan Wak

Kampung Sehat, Merubah Lingkungan dengan Ceria Warna

Kampung Sehat/SHOFIRA HANAN/PR Salah satu hunian warga Kampung Pagutan, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku yang dicat warna warni, belum lama ini. Pengecatan pemukiman dengan berbagai warna, otomatis merubah kesan kumuh yang lekat dengan kampung tersebut. SETELAH berhasil menata Kampung Katumbiri (Pelangi) di Kampung Katumbiri, wilayah perkotaan Cianjur. Kini, penataan pemukiman berwarna-warni pun merambah sudut lain di Kabupaten Cianjur. Sebanyak 74 rumah kumuh di Kampung Pagutan, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku disulap menjadi kampung sehat warna warni. Berawal dari ide seorang dokter yang ingin menerapkan cara berpikir “mencegah lebih baik daripada mengobati”, kampung tersebut lahir sebagai upaya merubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat. “Kampung ini, sebelumnya dinilai kumuh. Makanya, kami menata, mengecat, dan membangunnya,” kata Pencetus Kampung Sehat, Yusuf Nugraha belum lama ini. Bersama dengan perangkat desa, Yusuf menggagas ide yang kemudia

Kampung Sehat, Merubah Lingkungan dengan Ceria Warna

Kampung Sehat/SHOFIRA HANAN/PR Salah satu hunian warga Kampung Pagutan, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku yang dicat warna warni, belum lama ini. Pengecatan pemukiman dengan berbagai warna, otomatis merubah kesan kumuh yang lekat dengan kampung tersebut. SETELAH berhasil menata Kampung Katumbiri (Pelangi) di Kampung Katumbiri, wilayah perkotaan Cianjur. Kini, penataan pemukiman berwarna-warni pun merambah sudut lain di Kabupaten Cianjur. Sebanyak 74 rumah kumuh di Kampung Pagutan, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku disulap menjadi kampung sehat warna warni. Berawal dari ide seorang dokter yang ingin menerapkan cara berpikir “mencegah lebih baik daripada mengobati”, kampung tersebut lahir sebagai upaya merubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat. “Kampung ini, sebelumnya dinilai kumuh. Makanya, kami menata, mengecat, dan membangunnya,” kata Pencetus Kampung Sehat, Yusuf Nugraha belum lama ini. Bersama dengan perangkat desa, Yusuf menggagas ide yang kemudia