Skip to main content

Pemkab Sumedang Tetapkan Siaga Bencana Kekeringan

Siaga kekeringan/ADANG JUKARDI/PR KEPALA Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Ayi Rusmana menunjukkan toren besar bantuan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) di kantor BPBD Kabupaten Sumedang, Senin 4 September 2017. Toren besar itu, salah satu sarana yang disiapkan BPBD untuk menanggulangi apabila ada masyarakat yang mengalami krisis air bersih di musim kemarau saat ini.*

SUMEDANG, (PR).-Meski belum ada laporan masyarakat yang mengalami krisis air bersih imbas kemarau saat ini, Pemkab Sumedang sudah menetapkan status siaga bencana kekeringan. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan informasi perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Selain itu, berdasarkan hasil rapat koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar yang sudah menetapkan siaga bencana kekeringan di wilayah Jawa Barat.

“Atas dasar itu, tanggal 11 Agustus lalu Pemkab Sumedang menetapkan siaga bencana kekeringan. Suratnya sudah kami sampaikan kepada pak bupati,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Ayi Rusmana di kantornya, Senin 4 September 2017.

Menurut dia, berdasarkan informasi perkiraan cuaca dari BMKG, intensitas curah hujan selama Agustus di wilayah Jawa Barat sangat rendah. Bahkan kondisi yang mendekati kemarau tersebut, diprediksi akan berlangsung hingga Oktober nanti.  Guna menanggulangi kemungkinan terjadi bencana kekeringan dampak musim kemarau di Kabupaten Sumedang, selain menetapkan status siaga bencana kekeringan, BPBD juga sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan penanggulangan.

“Berbagai langkah tersebut, seperti halnya melakukan pendataan daerah rawan kekeringan. Menyiapkan sarana,  berupa  toren besar bantuan pusat (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB). Toren itu untuk membantu penyediaan air bersih bagi warga yang mengalami krisis air. Selain itu, berkoodinasi dengan PDAM Tirta Medal untuk penyediaan air bersih bagi warga yang membutuhkan,” tutur Ayi.

Daerah rawan bencana kekeringan

Ia menyebutkan, dari hasil pendataan di lapangan, daerah rawan bencana kekeringan di Kab. Sumedang, meliputi 10 kecamatan.  Seperti halnya Kecamatan Ujungjaya, Jatigede, Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Situraja, Buahdua dan Conggeang. Jumlah warga yang berada di daerah rawan kekeringan mencapai  8.411 jiwa.  Hal itu, di antaranya  di wilayah Kecamatan Ujungjaya mencakup Desa Ujungjaya sebanyak 792 jiwa dan Desa Labuan 249 jiwa. Di wilayah Kecamatan Jatigede, mencakup Desa Cipicung 295 jiwa dan Desa Ciranggem 282 jiwa.

“Di wilayah Sumedang kota juga ada. Misalnya di Kecamatan Sumedang Utara, yakni Desa Jatihurip sebanyak 410 jiwa. Di Kecamatan Sumedang Selatan, yakni  di Desa Gunasari 311 jiwa. Daerah rawan kekeringan ini, sebagian ada yang termasuk wilayah jaringan pelayanan  PDAM Tirta Medal,” ucapnya.

Lebih jauh Ayi menjelaskan, sejak Pemkab Sumedang menetapkan siaga kekeringan pada 11 Agustus lalu, disyukuri sampai sekarang belum ada laporan warga yang mengalami kekeringan atau krisis air bersih. Sekali pun di satu kampung ada yang mengalami kesulitan air bersih karena tidak ada sumber air,  masih bisa tertolong dari sumber air di kampung lainnya.

Contoh di Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara. Meski warganya seringkali kesulitan air bersih di musim kemarau, mereka masih bisa mendapatkan air bersih dari mata air di daerah Bunut, Kecamatan Cimalaka.  Begitu pula dengan warga Nyalindung Kecamatan Paseh. Ketika musim kemarau, mereka mengambil air dari Sungai Cikandung di Kec. Cimalaka.  Terkadang juga mengambil air dari mata air Cipanteuneun Cimalaka.

“Dengan adanya sejumlah mata air dan sungai, alhamdulillah di Sumedang belum ada yang mengalami krisis air bersih. Mudah-mudahan jangan ada,” ujarnya.

Dana darurat

Meski demikian, Ayi menambahkan, seandainya nanti ada warga yang melaporkan mengalami krisis air, BPBD akan langsung membantunya dengan menyuplai air bersih kepada warga yang membutuhkan. Upaya tersebut dikoordinasikan  dengan PDAM Tirta Medal.  Jika warga yang membutuhkannya relatif sedikit, bisa langsung meminta bantuan PDAM.

Namun, apabila kekeringannya melanda beberapa daerah hingga warga yang membutuhkannya banyak, BPBD akan menetapkan status darurat. Penanggulangannya bisa menggunakan dana tidak tersangka (DTT) dari APBD Pemkab Sumedang.

“Dari DTT tersebut, kami akan membeli air bersih dari PDAM  untuk menyuplai daerah yang mengalami krisis air. Kalau tidak salah, DTT tahun ini untuk menanggulangi bencana alam termasuk kekeringan Rp 1,5 miliar. Besarannya hampir sama seperti tahun sebelumnya,” katanya.***

Comments

Popular posts from this blog

Upgrade Matrix Burger S2 K5S Firmware StarTrack SRT-5600

Satelit Indonesia update bagaimana cara update matrix burger s2 avs+ menggunakan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus terbaru. Kini melanjutkan tips receiver parabola menggunakan berbagai firmware yang beredar yang sebelumnya sudah kita bahas mengenai Skybox A1 menggunakan firmware Star Track SRT 4200. Receiver parabola Matrix Burger S2 K5S AVS+ merupakan salah satu decoder satelit yang menggunakan chipset Montage CS8001. Sama dengan receiver Matrix Burger S2 K5S AVS+, di Indonesiapun berjejer koleksi receiver dari keluarga Skybox dari 4MB sampai combo. Percobaan penggunaan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus di decoder Matrix Burger S2 K5S AVS+ di sarankan untuk yang sudah mengerti menangani masalah kalau terjadi hal yang tidak di inginkan seperti mode on, boot loop , hang dan lain lain serta memiliki dasar edit firmware memakai hex editor. Tanpa kemampuan itu disarankan tidak mencoba, tapi kalau ingin tahu memang harus mencoba. Ada beberapa yang perlu diperhatikan. Sama

Anak 9 Tahun di China Curhat soal Ayahnya yang Keranjingan Main Ponsel

Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di China menarik perhatian media sosial setelah menuliskan esai di sekolahnya. Dalam esainya itu, Xiaozhi menuliskan keluhan soal ayahnya yang keranjingan memegang ponsel.Esai yang berjudul “Ayah, aku ingin memberitahumu ini” pertama kali diposting di media sosial oleh guru sekolah Xiaozhi di platform microblogging China, Webo. Xiaozhi sendiri bersekolah di Sekolah Internasional Luoyang, di Kota Luoyang, Henan.“Ayah, setiap kali aku memintamu memeriksa PR-ku, ayah hanya perlu melihat sekali dan berkata ‘tidak buruk, sekarang mainlah,” tulis Xiaozhi, seperti dikutip dari The Straitstimes , Minggu (28/1).Dalam esai yang ditulis dengan huruf kanji itu, Xiaozhi menggambarkan bagaimana ayahnya sangat terpaku kepada ponselnya baik siang maupun malam hari. Bahkan menurutnya, ayahnya itu tidak bisa hidup tanpa memagang ponsel.“Seolah-olah ada penyedot debu di dalam ponsel yang mengisapnya masuk,” lanjutnya.Akibat kegilaan ayahnya tersebut, Xiaoz

Cara Menghapus Timeshift Receiver Parabola di Flashdisk

Satelit Indonesia update bagaimana cara membuang file timeshift di receiver parabola dengan mudah. Belakangan banyak yang mengeluh adanya file timeshift.dat muncul di flashdisk atau memori card akibat di colokkan ke receiver parabola terutama untuk yang berchipset montage. Contoh beberapa receiver yang menggunakan file timeshift seperti keluarga skybox A1, receiver K0S seperti matrix burger S2, Tanaka Jurasic dan masih banyak yang lain. Sebenarnya apa itu file timeshift dan kenapa muncul di flashdisk atau penyimpan lain saat di colokkan ke USB receiver. File timeshift bisa dibilang adalah memori virtual, gunanya untuk menyimpan data saat ada aksi tertentu. Untuk kasus di receiver, timeshift itu digunakan untuk pada saat aksi PVR atau bahasa enaknya rekaman. Jadi saat merekam, ts transfer nya digeser dan pergeseran ini butuh penyimpan makanya dibentuk file timeshift ini. Masalahnya ukuran file timeshift ini lumayan besar, dan bisa saja mengikuti ukuran ruang bebas di disk penyimp