Skip to main content

Corsair Glaive RGB, Super Nyaman Berkat Thumb Grip yang Bisa Ditukar

Review Mouse Corsair Glaive RGB

Metrotvnews.com, Jakarta: Beberapa waktu yang lalu Corsair merilis mouse gaming anyar bernama Glaive RGB. Sedikit berbeda dengan mouse gaming Corsair lainnya, Glaive RGB tampil dengan tiga buah thumb grip atau pengangga jari jempol yang bisa ditukar.

Mouse ini juga dikatakan dirancang khusus agar gamer merasa nyaman ketika menggunakannya, meski gaya menggunakan mouse berbeda.

Bagian thumb grip pada mouse ini memang saya akui dapat memberikan kenyamanan ekstra. Karena thumb grip bisa disesuaikan dengan keinginan, maka Anda memiliki pilihan lebih untuk membuat mouse yang satu ini agar bisa nyaman di genggaman. Saya pribadi lebih memilih thumb grip yang memiliki sandaran melebar hingga ke bagian alasnya, dengan demikian, jari jempol saya bisa "bertengger" lebih nyaman di mouse ini.

Bodi mouse gaming ini juga memiliki kontur yang unik. Biasanya, titik lengkungan penampang utama mouse berada di bagian belakangnya. Namun, Glaive RGB memiliki titik lengkung di bagian tengah. Hal tersebut membuat titik tumpuan tidak lagi berada tepat di telapak tangan, tetapi di antara telapak tangan dengan jari. Karena terbiasa dengan mouse lain yang tumpuannya di tepat di telapak tangan, saya harus membiasakan diri sejenak ketika pertama kali menggunakan mouse ini.

Secara fungsional, saya pribadi lebih suka dengan Corsair Schimitar yang menawarkan jumlah tombol yang jauh lebih banyak. Glaive RGB hanya menawarkan dua tombol ekstra di bagian thumb grip. Tombol ekstra tersebut bisa diatur sesuai dengan kebutuhan. Anda bahkan bisa menyimpan makro ke dalam memori internalnya.

Sementara untuk performa, secara keseluruhan performa mouse gaming ini sudah sangat baik. Selain memiliki rentang sensitivitas yang tinggi, berbagai fitur seperti angle snapping dan pointer precision enhancement membuat mouse ini sangat menarik bagi Anda yang gemar bermain game shooter. Selain itu, terdapat juga fitur sniper mode yang memungkinkan langsung mengakses level DPI terendah sehingga memudahkan Anda untuk menembak sebagai sniper yang membutuhkan presisi.

Sesuai dengan namanya, mouse ini juga telah dilengkapi dengan RGB LED. Ada tiga bagian lampu yang bisa Anda sesuaikan pengaturannya, yaitu Front Zone, Lighting Edge, dan Logo Zone. Anda juga bisa mngatur mode tampilan LED-nya melalui preset yang telah disediakan. 

Kesimpulan

Jika Anda sedang mencari mouse gaming namun tidak yakin jika cocok dengan genggaman, Anda bisa memilih Corsair Glaive RGB. Kehadiran tiga thumb grip yang bisa ditukar pada mouse gaming ini, membuatnya sangat nyaman digunakan. Selain itu, ia juga dibekali dengan fitur yang cukup lengkap bahkan telah memiliki RGB LED jika Anda memang ingin memamerkan mouse ini.

Minusnya, tombol tambahan yang ditawarkan tergolong sedikit. Hanya dua tombol yang secara default diatur sebagai tombol forward serta backward. Untungnya tombol tersebut bisa diganti fungsinya melalui software Corsair Utility Engine dan bisa disimpan di memori internalnya. Kekurangan tersebut juga ditutupi oleh harganya yang tidak terlalu mahal yaitu berada di kisaran Rp900 ribu hingga Rp1 juta.

Corsair Glaive RGB

(MMI)

Comments

Popular posts from this blog

Upgrade Matrix Burger S2 K5S Firmware StarTrack SRT-5600

Satelit Indonesia update bagaimana cara update matrix burger s2 avs+ menggunakan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus terbaru. Kini melanjutkan tips receiver parabola menggunakan berbagai firmware yang beredar yang sebelumnya sudah kita bahas mengenai Skybox A1 menggunakan firmware Star Track SRT 4200. Receiver parabola Matrix Burger S2 K5S AVS+ merupakan salah satu decoder satelit yang menggunakan chipset Montage CS8001. Sama dengan receiver Matrix Burger S2 K5S AVS+, di Indonesiapun berjejer koleksi receiver dari keluarga Skybox dari 4MB sampai combo. Percobaan penggunaan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus di decoder Matrix Burger S2 K5S AVS+ di sarankan untuk yang sudah mengerti menangani masalah kalau terjadi hal yang tidak di inginkan seperti mode on, boot loop , hang dan lain lain serta memiliki dasar edit firmware memakai hex editor. Tanpa kemampuan itu disarankan tidak mencoba, tapi kalau ingin tahu memang harus mencoba. Ada beberapa yang perlu diperhatikan. Sama

Anak 9 Tahun di China Curhat soal Ayahnya yang Keranjingan Main Ponsel

Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di China menarik perhatian media sosial setelah menuliskan esai di sekolahnya. Dalam esainya itu, Xiaozhi menuliskan keluhan soal ayahnya yang keranjingan memegang ponsel.Esai yang berjudul “Ayah, aku ingin memberitahumu ini” pertama kali diposting di media sosial oleh guru sekolah Xiaozhi di platform microblogging China, Webo. Xiaozhi sendiri bersekolah di Sekolah Internasional Luoyang, di Kota Luoyang, Henan.“Ayah, setiap kali aku memintamu memeriksa PR-ku, ayah hanya perlu melihat sekali dan berkata ‘tidak buruk, sekarang mainlah,” tulis Xiaozhi, seperti dikutip dari The Straitstimes , Minggu (28/1).Dalam esai yang ditulis dengan huruf kanji itu, Xiaozhi menggambarkan bagaimana ayahnya sangat terpaku kepada ponselnya baik siang maupun malam hari. Bahkan menurutnya, ayahnya itu tidak bisa hidup tanpa memagang ponsel.“Seolah-olah ada penyedot debu di dalam ponsel yang mengisapnya masuk,” lanjutnya.Akibat kegilaan ayahnya tersebut, Xiaoz

Cara Menghapus Timeshift Receiver Parabola di Flashdisk

Satelit Indonesia update bagaimana cara membuang file timeshift di receiver parabola dengan mudah. Belakangan banyak yang mengeluh adanya file timeshift.dat muncul di flashdisk atau memori card akibat di colokkan ke receiver parabola terutama untuk yang berchipset montage. Contoh beberapa receiver yang menggunakan file timeshift seperti keluarga skybox A1, receiver K0S seperti matrix burger S2, Tanaka Jurasic dan masih banyak yang lain. Sebenarnya apa itu file timeshift dan kenapa muncul di flashdisk atau penyimpan lain saat di colokkan ke USB receiver. File timeshift bisa dibilang adalah memori virtual, gunanya untuk menyimpan data saat ada aksi tertentu. Untuk kasus di receiver, timeshift itu digunakan untuk pada saat aksi PVR atau bahasa enaknya rekaman. Jadi saat merekam, ts transfer nya digeser dan pergeseran ini butuh penyimpan makanya dibentuk file timeshift ini. Masalahnya ukuran file timeshift ini lumayan besar, dan bisa saja mengikuti ukuran ruang bebas di disk penyimp