TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Martha Shofia (30) mendatangi posko laporan korban terbakarnya KM Mutiara Sentosa 1, di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (20/5/2017).
Suaminya, Bambang Purna Irawan (40), menjadi salah satu penumpang di kapal yang terbakar itu.
Martha mendapat infomasi lewat berita di televisi, satu dari lima korban kapal yang meninggal bernama Bambang.
Ia pun terkejut. Padahal pada Sabtu (20/5/2017) sekitar pukul 05.00 WIB, Bambang meneleponnya dan bilang sudah naik kapal lain.
Informasi korban yang beredar menyebutkan seorang sopir truk asal Surabaya bernama Bambang menjadi satu dari lima korban kapal terbakar tersebut.
Yang membuat Martha semakin khawatir, suaminya juga bekerja sebagai sopir truk dan juga tinggal di Surabaya.
Bambang sempat mengirim pesan kepada Martha saat suami terbakar. Pesan itu disampaikan lewat pesan pendek, Jumat (19/5/2017).
"Say kapale terbakar," begitu isi pesan yang masuk pukul 17.03 WIB itu. Martha yang binggung membalas pesan tersebut dan meminta kabar terbaru. Pesan jawaban pun baru diterima pukul 17.27 WIB.
Isi pesannya pendek saja, "Iya." Pesan itu menjawab pertanyaan Martha yang isinya meminta sang suami menyelamatkan diri.
"Dia bilang, 'Saya pakai pelampung. Cuma belum dapat pertolongan. Setelah itu, lost contact. Tidak tahu hapenya tercebur di air atau bagaimana," terang Martha.
SMS yang dikirimkan Bambang pada sang istri, Martha. SURYA/AFLAHUL ABIDINSang suami sempat menelepon kembali sekitar pukul 22.00 WIB. Pada Sabtu (20/5/2017), sekitar pukul 05.00 WIB, sang suami menelepon lagi dengan nomor yang berbeda.
Martha bilang, Bambang menelepon dengan ponsel yang dipinjam dari anak buah kapal.
Saat itu, Bambang menyampaikan dia sudah tertolong dengan kapal lain.
"Saya kaget ada nama korban Bambang di televisi," kata Martha.
Dia pun menjelaskan kepada tim DVI ihwal ciri-ciri sang suami: tinggi sekitar 170 sentimeter, berat sekitar 60 kilogram, saat meninggalkan rumah memakai kaus hitam.
Comments
Post a Comment