AKURAT.CO, Sedikitnya 22 orang tewas dalam bentrokan tiga hari di sebuah kota wilayah tenggara Republik Afrika Tengah, menurut anggota parlemen dari daerah tersebut dan seorang wartawan setempat pada Jumat.
Bentrok antara kelompok bersenjata Fulani dan petempur di Zemio, sekitar 1.000 kilometer sebelah timur Ibukota Bangui, dimulai pada Rabu. Tembakan senjata terus berlanjut pada hari-hari berikutnya hingga Jumat (30/6).
Ribuan orang tewas dan seperlima warga Afrika Tengah melarikan diri dari rumah mereka dalam konflik yang terjadi setelah pemberontak Seleka menggulingkan Presiden Francois Bozize pada 2013, memancing reaksi dari petempur anti-Balaka.
Belum jelas apa pemicu kekerasan yang berlangsung pada pekan ini. Para petempur Fulani yang terlibat dalam bentrokan diyakini memiliki hubungan dengan Persatuan Damai Republik Afrika Tengah (UPC), sebuah kelompok bagian koalisi Seleka yang saat ini telah dibubarkan.
"Hingga 28 Juni terdapat 22 orang tewas, namun jumlahnya dapat bertambah, serta beberapa orang lain yang terjebak dan terbakar di dalam rumah," kata anggota parlemen Dalou Wamboli kepada Reuters.
Wamboli berbicara di Bangui namun tetap berhubungan dengan konstituen di Zemio selama kekerasan terjadi, hingga akhirnya sambungan telepon terputus. Ia kemudian mendatangi para penduduk yang melarikan diri ke kota tetangga, yang masih memiliki sambungan telepon.
Editor. Ridwansyah Rakhman
Sumber. Antara
Comments
Post a Comment