Petugas kepolisian melakukan pengamanan lokasi penusukan dua anggota Brimob di sekitar masjid lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jl. Sultan Hasanuddin, Jakarta, 30 Juni 2017. Korban penusukan adalah Ajun Komisaris Dede Suhatmi dan Brigadir Satu Syaiful Bakhtiar. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan terdapat satu buah tas berisi pisau yang tertinggal di tempat kejadian perkara (TKP) , penusukan dua anggota Brimob, Masjid Falatehan Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Namun, Kapolda metro Jaya Mochammad Iriawan belum bisa memastikan apakah tas tersebut benar-benar milik pelaku itu. "Saat ini saya belum bisa masuk karena TKP disterilkan. Saya akan masuk sekarang. Kalau sudah dipersilahkan masuk, saya akan ke dalam," kata Iriawan di sekitar TKP, Jumat, 30 Juni 2017.
Selain tas berisi pisau, menurut Iriawan, terdapat pula motor di Masjid Falatehan Mabes Polri. Motor tersebut diduga merupakan motor milik pelaku penusukan dua anggota Brimob tersebut. "Kami sedang dalami apakah motor itu milik pelaku atau bukan," tutur Iriawan.
Nantinya, menurut Iriawan, petugas kepolisian akan menelusuri seluruh identitas yang ditinggalkan oleh pelaku, termasuk KTP dan sidik jari yang ditinggalkan pelaku. "Kami akan olah TKP di masjid untuk memastikan kejadian di dalam mesjid tersebut," kata Iriawan.
Jumat petang tadi, sekitar pukul 19.40, serangan teror terjadi di lingkungan Masjid Falatehan Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dua anggota Brimob menjadi korban penyerangan tersebut. Sebelum ditembak, pelaku sempat menantang petugas kepolisian.
Kepala Biro Penerangan Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan pelaku menyerang dua korban yang baru selesai melaksanakan salat Isya. "Pelaku yang juga ikut salat tiba-tiba berteriak dan menikam dua anggota yang berada di sebelahnya," kata Rikwanto.
Silakan baca:
Setelah menikam dua anggota Brimob tersebut, pelaku mengancam jemaah yang lain menggunakan pisau. Dia kemudian berlari ke arah Terminal Blok M. "Sempat diberi tembakan peringatan tapi pelaku malah menantang sehingga terpaksa dilumpuhkan," ujarnya.
Saat ini, kedua korban tersebut sudah dibawa ke RS Polri setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Mereka adalah Ajun Komisaris Dede Suhatmi dan Brigadir Satu Syaiful Bakhtiar. Adapun pelaku teror yang diduga tewas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Comments
Post a Comment