SANTIAGO - Para ilmuwan di Chile telah menemukan molekul pada 2 spesies bunga Antartika yang melindungi taman dari radiasi matahari. Spesies ini berpotensi digunakan juga pada produk seperti tabir surya untuk manusia dan perlindungan bagi tanaman yang rentan terhadap radiasi.
Para peneliti dari Universitas of Santiago yang menyelidiki sifat tanaman Antartika tersebut yang ditemukan dalam kondisi yang baik di bawah Colobanthus quitentsis (Pearlwort) dan Deschampsia antartica (Hair Grass) yang dapat bertahan dari radiasi ultraviolet tingkat tinggi.
Dilansir dari Dailymail, Jumat (28/7/2017), menurut survei Antartika Inggris, hanya dua tanaman berbunga tersebut yang ditemukan di daerah kutub yang dingin, dan tumbuh di sekitar tepi iklim yang sedang. Para peneliti mengatakan, perubahan iklim yang meningkat membuat es yang meleleh semakin banyak.
Gustavo Zuniga menjelaskan bahwa penemuannya dapat digunakan di masa depan, seperti untuk tanaman yang tidak bisa bertahan ketika terjadinya peningkatan radiasi. Penemuannya juga bisa digunakan untuk tabir surya, dengan menggabungkan molekul yang ada untuk melindungi kulit manusia dari kerusakan akibar radiasi ultraviolet.'
Terkait dengan antartika, wilayah ini terkenal sebagai kawasan musim dingin, dan dipadati dengan gunung es yang terjadi sepanjang tahun. Namun, perubahan cuaca ekstrem membuat es meleleh dan menjadi hangat.
Perubahan cuaca ekstrem ini kabarnya mengubah daratan Antartika menjadi lebih hijau. Bukit yang sebelumnya menjadi es berubah menjadi bukit hijau yang memesona. Para ahli sains pun menemukan kuantitas akan pertumbuhan tanaman, yang sudah terjadi 50 tahun belakangan ini. Mereka pun memprediksi jika kejadian ini bisa berlanjut di masa depan.
"Antarika mungkin tidak akan berubah menjadi seluruhnya hijau, tetapi ini akan menjadi hijau saja," jelas Matt Amesbury sebagai Asisten Penulis penelitian dari Universitas Exeter dilansir dari Guardian.
Ini bisa dikoneksikan dengan proses lainnya tetapi baru saja kejadian berlokasi di semenanjung Antartika, secara praktiknya area bebas es tersebut berpengaruh di area baru.
Di tengah abad 20, semenanjung Antartika akan mengalami peningkatan suhu, sehingga jadi lebih hangat. Sementara, tumbuhan Antartika sendiri hadir sekitar 0.3 persen, namun lumut akan memberikan kajian baru untuk para peneliti.
Ditulis di jurnal Biologi dari tiga universitas di Inggris dan peneliti Antartika menggambarkan bagaimana data dari lima kolum vertikal , dan inti dari tiga pulau di Antartika.
Comments
Post a Comment