Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta menggencarkan pembangunan instalasi pengolahan air limbah komunal skala rumah tangga sebagai salah satu upaya mengurangi pencemaran sungai.
"Masih ada warga, khususnya di bantaran sungai membuang limbah mereka ke sungai secara langsung. Oleh karena itu, pada tahun ini kami memperbanyak pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal skala rumah tangga untuk mengurangi pencemaran sungai," kata Kepala Seksi Limbah Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Endro Susilo di Yogyakarta, Ahad.
Menurut Endro, pada tahun ini akan dibangun dua IPAL komunal di dua lokasi yaitu di Patangpuluhan dan Baciro, bahkan IPAL komunal yang dibangun di Baciro akan digunakan sebagai percontohan agar warga tidak membuang limbah mereka secara langsung ke sungai.
Di Baciro akan dibangun tiga unit septic tank yang bisa dimanfaatkan oleh 12 keluarga. "Kapasitasnya memang kecil, karena lahan di lokasi tersebut juga tidak terlalu luas. Tetapi, setidaknya warga tidak akan mengalirkan limbahnya ke Sungai Belik lagi," katanya.
Selama ini, lanjut Endro, warga lebih memilih mengalirkan limbah mereka ke sungai karena daerah tempat tinggal mereka jauh dari saluran sanitasi yang tersambung ke sistem saluran air limbah utama di Kota Yogyakarta.
"Biasanya, mereka adalah warga yang tinggal di daerah bantaran sungai dengan kondisi geografis yang lebih rendah dibanding daerah sekitarnya. Dengan demikian, mereka memilih mengalirkan limbahnya ke sungai," katanya.
Pembangunan IPAL komunal skala rumah tangga tersebut, lanjut Endro, juga merupakan bagian dari upaya pemerintah mewujudkan target nasional 100:0:100 yaitu 100 persen sanitasi, nol persen kumuh, dan 100 persen air bersih.
Selain membangun IPAL komunal, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman juga membangun sambungan rumah dan saluran pembawa, yaitu di Suryodiningratan dengan anggaran sekitar Rp450 juta dan di Sorosutan dengan alokasi anggaran sekitar 2,47 miliar.
Di Kota Yogyakarta, lanjut dia, baru ada 16.170 sambungan rumah yang terbangun, dari total 92.965 unit rumah yang ada di wilayah tersebut.
Pemerintah Kota Yogyakarta juga memperoleh hibah dari Australia untuk membangun sambungan rumah.
(E013)
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Comments
Post a Comment