Mendirikan salat, melaksanakan zakat, dan menunaikan puasa merupakan ibadah wajib bagi seorang muslim. Namun dengan mengerjakan ibadah-ibadah tersebut, belum tentu kita akan aman dari api neraka.
Justru di kemudian hari akan banyak manusia yang dilemparkan ke neraka, walaupun semasa hidupnya selalu salat, berzakat, dan berpuasa. Kok bisa?
Dilansir dari sunnah.com, berikut penjelasannya.
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tahukah kalian, siapakah orang bangkrut itu?”, para sahabat menjawab, “Orang bangkrut yang ada di antara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”.
Rasulullah SAW berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan salat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu ia pun dilemparkan ke neraka.” (HR. Muslim)
Sumber : mirror.co.uk
Hadis di atas menjelaskan bahwa kelak di hari kiamat, akan ada orang yang datang membawa pahala salat, zakat, dan puasa, namun ia juga membawa dosa-dosa kezaliman. Semasa hidupnya pernah menyakiti, menyebarkan aib, dan memakan hak orang lain. Maka orang-orang yang ia zalimi inilah yang akan datang menuntutnya di waktu hisab.
Sumber : mymorningboost.com
Jadi, jika kita pernah menyakiti orang lain maka kelak orang tersebut akan datang menuntut, sehingga Allah menarik pahala kita lalu diberikan kepada orang tersebut. Kemudian datang lagi orang yang pernah kita sebar aibnya, maka Allah akan menarik lagi pahala kita untuk diberikan kepada orang tersebut. Begitu seterusnya sampai pahala shalat, puasa, dan zakat habis.
Sumber : play.google.com
Apabila pahala-pahala kita telah habis, tetapi masih ada orang yang datang menuntut, maka Allah akan menarik dosa orang tersebut untuk diberikan kepada kita. Sehingga nanti di waktu penimbangan, kita akan melihat pahala kita menjadi milik orang lain, sementara dosa orang lain menjadi milik kita.
Oleh karena itulah mengerjakan amalan salat, zakat, dan puasa, tidak menghindarkan seseorang dari api neraka selama ia masih berbuat zalim terhadap orang lain. Wallahu A'lam
Comments
Post a Comment