PALANGKARAYA - Pemerintah Kota Palangkaraya menargetkan pembangunan tujuh sekolah dasar negeri di kota setempat yang sengaja dibakar orang tak dikenal selama Juli 2017 itu pada tahun depan.
"Pembangunan sekolah yang diperkirakan memakan biaya miliaran rupiah tersebut memakan waktu empat sampai lima bulan. Kita ingin pada triwulan pertama 2018 seluruh sekolah terbakar bisa digunakan siswa," kata Wali Kota Palangkaraya, Riban Satia di Palangkaraya, Rabu (16/8/2017).
Riban mengatakan, dia baru saja memanggil pihak Dinas Pendidikan Kota dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman untuk memaparkan kesiapan desain dan anggaran pembangunan tujuh sekolah terbakar tersebut.
"Saya minta dalam waktu dekat mereka memaparkan terkait kesiapan dan progres pembangunan sekolah itu. Selanjutnya, hasilnya akan segera kita laporkan kepada gubernur," kata Riban.
Ia menambahkan pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran nanti juga akan membicarakan rencana keterlibatan dana CSR untuk pembangunan sekolah tesebut.
"Kita akan laporkan ke gubernur di sisi mana yang pembangunannya bisa menggunakan dana CSR. Kita juga membuka diri apabila dana bantuan dana dari luar baik dari ABPN maupun APBD provinsi," katanya.
Meskipun demikian, pihaknya tetap memfokuskan pembangunan sekolah terbakar tersebut menggunakan APBD Kota Palangkaraya.
"Rencanannya sekolah itu akan dibangun menjadi dua tingkat. Kita membuka diri untuk bantuan pembangunan dari pihak lain, tetapi karena ini adalah bencana maka kita bersama Ketua DPRD telah sepakat dapat menggunakan anggaran mendahului APBD Murni 2018," katanya.
Dia menambahkan, saat ini proses belajar mengajar siswa terdampak sekolah terbakar tetap berlangsung dan sementara pembelajaran menggunakan skema yang telah ditetapkan.
Comments
Post a Comment