Orangtua sebaiknya jangan pernah mengabaikan pentingnya imunisasi bagi si kecil. Tak dapat dipungkiri masih banyak orangtua yang belum mengenal jenis imunisasi wajib dan tidak wajib yang dibutuhkan untuk buah hati. Dilansir dari posyandu.org, pemerintah mewajibkan 5 imunisasi wajib bagi anak, sedangkan 7 jenis imunisasi lainnya tidak wajib karena hanya sebagai penambah daya tahan tubuh terhadap penyakit. Apa saja 5 imunisasi itu? Yuk, simak!
Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Imunisasi ini diberikan pada bayi yang baru lahir. Namun, apabila sudah berumur 3 bulan diperlukan uji tuberculin dan jika hasilnya negatif, barulah si kecil boleh mendapat vaksin ini. BCG berfungsi untuk mencegah penyakit TBC (Tuberculosis). TBC dapat menular melalui udara yang dibawa oleh penderita saat batuk ataupun bersin. BCG diberikan sekali seumur hidup.
Hepatitis B
Penularan hepatitis B bisa melalui kontak darah ataupun karena alat-alat medis yang sebelumnya sudah terkontaminasi dengan darah penderita hepatitis B. Bayi yang baru lahir kemungkinan bisa mengidap hepatitis B saat berada di dalam kandungan. Oleh sebab itu, imunisasi ini diberikan sebanyak 3 kali. Imunisasi pertama diberikan sejak 12 jam bayi dilahirkan, kemudian dilanjutkan pada saat bayi berusia 1 bulan, dan 3-6 bulan dengan catatan jarak antara imunisasi pertama dan kedua minimal 4 bulan. Tidak ada tanda-tanda nyata yang terlihat ketika seseorang terkena hepatitis B, baru mulai terdeteksi saat si penderita sudah kehilangan metabolisme tubuhnya.
Polio
Belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit polio. Pemerintah sering kali menginformasikan pentingnya imunisasi ini guna mencegah anak terjangkit virus polio. Vaksin pertama diberikan saat kunjungan pertama setelah bayi lahir. Selanjutnya pada saat bayi berusia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Kemudian, pemberian vaksin pun harus diulang pada saat anak berusia 18 bulan dan 5 tahun.
DTP
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit Difteri (infeksi saluran pernapasan karena bakteri), Tetanus (infeksi bakteru pada bagian tubuh yang terluka), dan Pertusis (batuk rejen yang terjadi pada waktu yang relatif lama). Saat bayi telah melewati usia lebih dari 6 minggu, vaksin ini harus segera diberikan. Kemudian berlanjut ketika bayi berusia 4 dan 6 bulan. DTP harus diulangi kembali saat berusia 18 bulan dan 5 tahun. Sedangkan pada anak usia 12 tahun, vaksin ini diberikan kembali pada program BIAS kelas 6 SD.
Campak
Imunisasi ini diberikan pada anak usia 9 bulan untuk mencegah penyakit campak. Kemudian imunisasi campak kedua diberikan pada anak usia 6 tahun atau diberikan pada program BIAS kelas 1 SD. Namun jika anak Anda belum mendapatkan vaksin ini, Anda bisa mendapatkannya pada vaksin kombinasi dengan Gondongan dan Campak Jerman saat usia 15 bulan.
Vaksin atau imunisasi tersebut harus diberikan segera pada waktunya agar anak terhindar dari penyakit yang dapat mengakibatkan kecacatan hingga kematian. Pastikan saat Anda ingin memberikan vaksin kepada anak, kondisi anak harus sehat karena imunisasi diberikan dengan memasukan virus, bakteri, ataupun bagian dari bakteri ke dalam tubuh untuk membentuk kekebalan (antibodi).
--DA
Comments
Post a Comment