Skip to main content

Barisan Caping Hijau Meriahkan Madinah

MI/SISWANTINI SURYANDARI

“PAKAI caping biar enggak kepanasan dan juga gampang dikenali,” kata Moh Zuhri, 80, jemaah asal Kecamatan Gandrung Manis, Cilacap, Jawa Tengah, saat tiba di Pavillion 3i Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, kemarin pukul 10.00 waktu Arab Saudi.

Caping warna hijau yang ia kenakan sungguh menarik perhatian. Bahkan ada orang Arab yang meminjam caping dengan gambar bendera Merah Putih dan bertuliskan KBIH Al Munawarroh itu untuk berswafoto. Tak cuma Zuhri, dari 320 jemaah dari Kloter 45 Embarkasi Solo ini, ada 45 jemaah yang menggunakan caping hijau.

Penggunaan caping itu juga simbol bahwa mayoritas jemaah berasal dari kalangan petani. “Saya ini buruh tani, menabung haji sejak 2010. Tahun ini bisa berangkat haji, tapi tidak bersama suami. Sudah kehendak Allah, suami meninggal beberapa bulan lalu. Saya akan badalkan suami,” kata Suparni, 47, warga Kecamatan Kedungreja, Cilacap.

Wajah-wajah lelah, tetapi gembira terlihat dari raut muka para jemaah. “Menjadi tamu Allah rasanya susah dikatakan,” kata Gozali yang duduk di depan Suparni.

Penanda-penanda unik yang dipakai jemaah Indonesia memang mencuri perhatian banyak orang. Jika dari Cilacap ada kelompok caping hijau, lain lagi dengan kelompok jemaah dari Tuban, Jawa Timur. Mereka menggunakan topi rajutan dengan warna mencolok. Para jemaah perempuan dari Tuban yang mayoritas lansia ini pun mendapat perhatian khusus askar (petugas keamanan) di Raudah.

Saat para jemaah berdesak-desakan di pintu Raudah (makam Nabi Muhammad SAW), mereka mendapat akses langsung karena dikawal para perempuan askar untuk bisa mendekat ke makam Nabi. Kiki, petugas Perlindungan Jemaah Sektor Khusus Masjid Nabawi, mengatakan mereka mendapat prioritas karena memang sudah sepuh. Ditambah lagi topi yang mereka pakai menarik perhatian.

Ada juga kelompok jemaah dari Sulawesi Tenggara yang memakai pita dengan warna mencolok, hijau muda. Pita-pita itu disematkan di kerudung. “Kalau terlepas dari rombongan, bisa dilihat pita di kepala,” ujar Niah, seorang jemaah sambil menunjukkan pita.

Lain lagi jemaah dari Yogyakarta. Saat menjalankan salat Arbain di Masjid Nabawi, mereka mengenakan blangkon sebagai pengganti peci. Ada juga jemaah yang mengenakan lurik khas Yogyakarta menggantikan baju koko yang dipakai jemaah pada umumnya.

Penanda-penanda unik ini merupakan khas jemaah Indonesia. Selain meriah, jemaah lain atau warga lokal pun cepat mengenalinya. (X-8)

Comments

Popular posts from this blog

Upgrade Matrix Burger S2 K5S Firmware StarTrack SRT-5600

Satelit Indonesia update bagaimana cara update matrix burger s2 avs+ menggunakan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus terbaru. Kini melanjutkan tips receiver parabola menggunakan berbagai firmware yang beredar yang sebelumnya sudah kita bahas mengenai Skybox A1 menggunakan firmware Star Track SRT 4200. Receiver parabola Matrix Burger S2 K5S AVS+ merupakan salah satu decoder satelit yang menggunakan chipset Montage CS8001. Sama dengan receiver Matrix Burger S2 K5S AVS+, di Indonesiapun berjejer koleksi receiver dari keluarga Skybox dari 4MB sampai combo. Percobaan penggunaan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus di decoder Matrix Burger S2 K5S AVS+ di sarankan untuk yang sudah mengerti menangani masalah kalau terjadi hal yang tidak di inginkan seperti mode on, boot loop , hang dan lain lain serta memiliki dasar edit firmware memakai hex editor. Tanpa kemampuan itu disarankan tidak mencoba, tapi kalau ingin tahu memang harus mencoba. Ada beberapa yang perlu diperhatikan. Sama

Anak 9 Tahun di China Curhat soal Ayahnya yang Keranjingan Main Ponsel

Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di China menarik perhatian media sosial setelah menuliskan esai di sekolahnya. Dalam esainya itu, Xiaozhi menuliskan keluhan soal ayahnya yang keranjingan memegang ponsel.Esai yang berjudul “Ayah, aku ingin memberitahumu ini” pertama kali diposting di media sosial oleh guru sekolah Xiaozhi di platform microblogging China, Webo. Xiaozhi sendiri bersekolah di Sekolah Internasional Luoyang, di Kota Luoyang, Henan.“Ayah, setiap kali aku memintamu memeriksa PR-ku, ayah hanya perlu melihat sekali dan berkata ‘tidak buruk, sekarang mainlah,” tulis Xiaozhi, seperti dikutip dari The Straitstimes , Minggu (28/1).Dalam esai yang ditulis dengan huruf kanji itu, Xiaozhi menggambarkan bagaimana ayahnya sangat terpaku kepada ponselnya baik siang maupun malam hari. Bahkan menurutnya, ayahnya itu tidak bisa hidup tanpa memagang ponsel.“Seolah-olah ada penyedot debu di dalam ponsel yang mengisapnya masuk,” lanjutnya.Akibat kegilaan ayahnya tersebut, Xiaoz

Cara Menghapus Timeshift Receiver Parabola di Flashdisk

Satelit Indonesia update bagaimana cara membuang file timeshift di receiver parabola dengan mudah. Belakangan banyak yang mengeluh adanya file timeshift.dat muncul di flashdisk atau memori card akibat di colokkan ke receiver parabola terutama untuk yang berchipset montage. Contoh beberapa receiver yang menggunakan file timeshift seperti keluarga skybox A1, receiver K0S seperti matrix burger S2, Tanaka Jurasic dan masih banyak yang lain. Sebenarnya apa itu file timeshift dan kenapa muncul di flashdisk atau penyimpan lain saat di colokkan ke USB receiver. File timeshift bisa dibilang adalah memori virtual, gunanya untuk menyimpan data saat ada aksi tertentu. Untuk kasus di receiver, timeshift itu digunakan untuk pada saat aksi PVR atau bahasa enaknya rekaman. Jadi saat merekam, ts transfer nya digeser dan pergeseran ini butuh penyimpan makanya dibentuk file timeshift ini. Masalahnya ukuran file timeshift ini lumayan besar, dan bisa saja mengikuti ukuran ruang bebas di disk penyimp