Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengajak masyarakat Jawa Barat untuk memakan daging domba atau kambing di masa Hari Raya Iduladha ini.
Pria yang akrab disapa Demiz tersebut mengatakan selama ini terdapat pemikiran yang keliru mengenai daging kambing atau domba karena dianggap mengandung kolersterol tinggi.
"Daging domba dan daging kambing gizinya lebih baik daripada daging sapi. Yang bikin darah tinggi itu bukan daging domba atau kambingnya, tapi saat makan di luar, tagihannya dateng," kata Demiz sambil bercanda setelah menyerahkan hewan kurban di Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jumat (1/9).
Demiz mengatakan berdasarkan penelitian, gizi daging kambing dan domba lebih banyak daripada daging sapi. Bahkan kalori dan kolesterolnya pun sama dengan daging sapi.
"Sapi dan domba sama-sama makan rumput kan. Jadi salah itu kalau ada yang bilang makan daging kambing darah tinggi," kata Demiz.
Menurut Demiz, masyarakat Jawa Barat harus mulai meninggalkan ketergantungan terhadap daging sapi. Akibat ketergantungan ini, Jawa Barat kekurangan daging sapi untuk konsumsi daerahnya, sehingga mendatangkannya dari daerah lain.
Awas Bahaya ! Jangan Pakai Kantong Plastik Kresek Hitam untuk Wadah Daging Hewan Kurban https://t.co/mNczCGYRV7 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 31, 2017
Padahal, populasi kambing dan domba di Jawa Barat sudah sangat melimpah dan bahkan bisa memenuhi permintaan dari luar Jawa Barat. Namun sayangnya, masih sedikit yang menyukai daging kambing dan domba akibat stigma buruk mengenai daging ini.
"Padahal kan daging domba dan kambing ini favorit Rasulullah. Semua nabi menggembalakan domba, bukan sapi. Makanya semuanya pintar, walaupun engga sekolah. Makanya saya suka juga. Saya sukanya terserah, mau disate, digulai, disop, ditongseng. Semuanya enak," katanya.
Demiz menuturkan Jawa Barat telah sukses mengembangkan domba garut atau domba priangan. Kini domba priangan ini menjadi lebih memiliki banyak daging sehingga lebih dapat digunakan sebagai ternak pedaging. (*)
Penulis: sam Editor: Dedy Herdiana Sumber: Tribun Jabar
Comments
Post a Comment