Skip to main content

Eksponen AMM: Respons Permendikbud dengan Arif

ANTARA

EKSPONEN Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) mengaku perlu menyikapi masalah kebijakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Eksponen AMM mengaku mendukung kebijakan Permendikbud tersebut.

Dalam keterangan resmi, Rabu (9/8), eksponen AMM menyatakan kebijakan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Terdapat elemen-elemen masyarakat yang mendukungnya. Ada pula yang menyikapinya dengan biasa-biasa saja. Penyikapan model ini biasanya karena mereka selama ini sudah menerapkan konsep Pendidikan Lima Hari Sekolah.

"Namun terdapat pula elemen masyarakat yang tegas dan keras menolak kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, seperti yang dilakukan oleh sahabat-sahabat kami di Nahdlatul Ulama, termasuk sikap resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Alasan yang paling dominan adalah terkait keberadaan Madrasah Diniyah (Madin). Kebijakan Lima Hari Sekolah dinilai akan menggerus eksistensi Madin," kata Eksponen AMM Ma'mun Murod Al-Barbasy.

Menurutnya, meskipun Kebijakan Lima Hari Sekolah tidak secara langsung terkait dengan Muhammadiyah, namun dengan posisi Mendikbud Prof. Dr. Muhadjir Effendy yang notabene adalah warga dan Anggota Pimpinan PP. Muhammadiyah, sulit dihindari adanya pihak-pihak yang mencoba mengaitkan keberadaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy dengan Muhammadiyah.

Sementara di sisi lain, elemen yang menolak tegas dan keras adalah sahabat-sahabat dari NU, termasuk PBNU, yang tentu menjadi sulit pula dihindari adanya pengaitan secara berhadap-hadapan antara Muhammadiyah dan NU, sesuatu yang tentunya sangat tidak diharapkan dalam konteks menjaga ukhuwah Muhammadiyah dan NU.

Oleh karena itu, kekhawatiran adanya pengaitan secara berhadap-hadapan antara Muhammadiyah dan NU, termasuk menyikapi keberatan sahabat-sahabat di NU tersebut, maka kami dari Eksponen Angkatan Muda Muhammadiyah (Eksponen AMM) merasa penting untuk menyikapinya sebagai berikut.

"Bahwa dikeluarkannya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah, sama sekali tidak ada di dalamnya kepentingan Muhammadiyah atas kebijakan tersebut. Permendikbud tersebut dikeluarkan semata-mata dalam kapasitas Mendikbud sebagai pembantu Presiden," katanya.

Mendikbud mengeluarkan peraturan tersebut dalam rangka menjabarkan Nawacita yang menjadi program Pemerintah, terutama dalam hal pembentukan karakter bangsa.

"Kami eksponen angkatan Muda Muhammadiyah menyadari bahwa sebagai bagian dari komponen bangsa, Muhammadiyah selalu mendukung setiap kebijakan yang dinilai baik dan bermanfaat bagi masyarakat luas, namun tetap memberikan masukan atau kritik yang konstruktif apabila terdapat kebijakan yang dirasa merugikan masyarakat luas," tuturnya.

Selain itu, kanjut Ma'mun, pihaknya juga merasa penting untuk menyikapi sikap resmi PBNU, terutama sikap yang menyebut bahwa penolakan PBNU atas kebijakan lima hari sekolah karena dinilai akan mematikan atau menggerus eksistensi Madrasah Diniyah (Madin), yang kami nilai sangat berlebihan.

"Penyikapan ini tentu bukan dimaksudkan untuk menambah gaduh suasana, tapi sekadar untuk meluruskan beberapa hal yang menurut kami sangat jauh dari apa yang dimaksud dan dikehendaki oleh Permendikbud Nomor 23 tahun 2017," tambahnya.

Menurutnya, kebijakan-kebijakan yang awalnya diduga akan mematikan Madin bukan kali ini saja, tapi sudah beberapa kali dan terbukti tidak mematikan Madin. Pemerintah Orde Baru melalui Departemen Agama pernah membuat kebijakan berupa Madrasah Ibtidaiyah (MI), selain tentunya Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah.

Hadirnya MI yang di dalamnya juga sarat mata pelajaran agama yang juga diajarkan di Madin, saat itu mendapat reaksi luar biasa karena diyakini akan mematikan Madin. Ketika tumbuh subur Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) juga diributkan. Alasannya sama, karena diyakini akan mematikan Madin. Namun faktanya Madin tetap hidup hingga saat ini.

"Terakhir, kami menghimbau kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk tetap mensikapi persoalan dan kegaduhan terkait Permendikbud 23 Nomor 2017 yang terjadi saat ini dengan kepala dingin dan tidak mudah terhasut oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya. (OL-6)

Comments

Popular posts from this blog

Upgrade Matrix Burger S2 K5S Firmware StarTrack SRT-5600

Satelit Indonesia update bagaimana cara update matrix burger s2 avs+ menggunakan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus terbaru. Kini melanjutkan tips receiver parabola menggunakan berbagai firmware yang beredar yang sebelumnya sudah kita bahas mengenai Skybox A1 menggunakan firmware Star Track SRT 4200. Receiver parabola Matrix Burger S2 K5S AVS+ merupakan salah satu decoder satelit yang menggunakan chipset Montage CS8001. Sama dengan receiver Matrix Burger S2 K5S AVS+, di Indonesiapun berjejer koleksi receiver dari keluarga Skybox dari 4MB sampai combo. Percobaan penggunaan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus di decoder Matrix Burger S2 K5S AVS+ di sarankan untuk yang sudah mengerti menangani masalah kalau terjadi hal yang tidak di inginkan seperti mode on, boot loop , hang dan lain lain serta memiliki dasar edit firmware memakai hex editor. Tanpa kemampuan itu disarankan tidak mencoba, tapi kalau ingin tahu memang harus mencoba. Ada beberapa yang perlu diperhatikan. Sama

Anak 9 Tahun di China Curhat soal Ayahnya yang Keranjingan Main Ponsel

Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di China menarik perhatian media sosial setelah menuliskan esai di sekolahnya. Dalam esainya itu, Xiaozhi menuliskan keluhan soal ayahnya yang keranjingan memegang ponsel.Esai yang berjudul “Ayah, aku ingin memberitahumu ini” pertama kali diposting di media sosial oleh guru sekolah Xiaozhi di platform microblogging China, Webo. Xiaozhi sendiri bersekolah di Sekolah Internasional Luoyang, di Kota Luoyang, Henan.“Ayah, setiap kali aku memintamu memeriksa PR-ku, ayah hanya perlu melihat sekali dan berkata ‘tidak buruk, sekarang mainlah,” tulis Xiaozhi, seperti dikutip dari The Straitstimes , Minggu (28/1).Dalam esai yang ditulis dengan huruf kanji itu, Xiaozhi menggambarkan bagaimana ayahnya sangat terpaku kepada ponselnya baik siang maupun malam hari. Bahkan menurutnya, ayahnya itu tidak bisa hidup tanpa memagang ponsel.“Seolah-olah ada penyedot debu di dalam ponsel yang mengisapnya masuk,” lanjutnya.Akibat kegilaan ayahnya tersebut, Xiaoz

Cara Menghapus Timeshift Receiver Parabola di Flashdisk

Satelit Indonesia update bagaimana cara membuang file timeshift di receiver parabola dengan mudah. Belakangan banyak yang mengeluh adanya file timeshift.dat muncul di flashdisk atau memori card akibat di colokkan ke receiver parabola terutama untuk yang berchipset montage. Contoh beberapa receiver yang menggunakan file timeshift seperti keluarga skybox A1, receiver K0S seperti matrix burger S2, Tanaka Jurasic dan masih banyak yang lain. Sebenarnya apa itu file timeshift dan kenapa muncul di flashdisk atau penyimpan lain saat di colokkan ke USB receiver. File timeshift bisa dibilang adalah memori virtual, gunanya untuk menyimpan data saat ada aksi tertentu. Untuk kasus di receiver, timeshift itu digunakan untuk pada saat aksi PVR atau bahasa enaknya rekaman. Jadi saat merekam, ts transfer nya digeser dan pergeseran ini butuh penyimpan makanya dibentuk file timeshift ini. Masalahnya ukuran file timeshift ini lumayan besar, dan bisa saja mengikuti ukuran ruang bebas di disk penyimp