Skip to main content

Kades di Sidoarjo Minta Pencerahan ke Kejari Soal Dana Desa

Penyuluhan terkait pengawalan dan pengamanan pengelolaan keuangan desa di Kejari Sidoarjo -- MTVN/Syaikhul Hadi

Metrotvnews.com, Sidoarjo: Puluhan kepala desa se-Sidoarjo mendatangi Kejaksaan Negeri Sidoarjo untuk mengikuti penyuluhan terkait pengawalan dan pengamanan pengelolaan keuangan desa. Penyuluhan sengaja digelar Kejari Sidoarjo untuk menjawab kegalauan para kepala desa terkait penggunaan dana desa yang jumlahnya semakin besar.

"Dananya banyak, pengelolaanya pun juga sudah banyak yang mengawasi," kata Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kabupaten Sidoarjo Heru Sulthon di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu 9 Agustus 2017.

Pemerintah desa di Sidoarjo pun memiliki latar belakang berbeda. Sehingga, dibutuhkan pembinaan yang masif, baik dari pemerintah kabupaten itu sendiri, biro hukum, maupun aparat penegak hukum.

"Harapannya, para kades bisa bekerja secara maksimal. Tak perlu lagi takut membelanjakan, membangun, maupun mengelola keuangan desa yang ada," jelas Heru.

Menurut Heru, kegaluan tidak hanya dialami para kades di Sidoarjo. Namun, seluruh kades di Indonesia kemungkinan mengalami hal yang sama.

"Paling tidak, dengan pencerahan, apa yang diharapkan pemerintah dalam hal pembangunan di Sidoarjo bisa berjalan dengan baik dan benar," tandasnya.

Kepala Kejari Sidoarjo M. Sunarto menyambut baik para kades yang meminta pengawalan terkait pengelolaan dana desa. Pasalnya, banyak kasus yang menjerat kepala desa lantaran mereka tidak paham bagaimana cara mengelola dana desa.

"Sebenarnya, penyuluhan seperti ini digagas oleh Forum Kepala Desa. Mereka datang dan meminta kepada kami untuk menjelaskan bagaimana tata cara mengelola keuangan desa dengan baik dan benar," ucap Sunarto.

Keuangan desa, lanjut Sunarto, meliputi dana desa, dana bantuan sosial (bansos), hibah, dan dana bantuan khusus. Para kades tidak ingin berhadapan dengan hukum karena salah kelola dana.

"Terus terang, kami siap membantu mengarahkan, memberikan pencerahan, maupun mengamankan keuangan desa dari prosedur yang selama ini banyak disalahgunakan," pungkasnya.

Selama tiga tahun terakhir, alokasi dana desa pun terus meningkat, yakni Rp20,76 triliun di 2015 dengan rata-rata dana per desa Rp280,3 juta, pada 2016 sejumlah Rp46,98 tiliun dengan rata-rata dana per desa Rp643,6 juta, dan pada 2017 mencapai Rp60 triliun dengan rata-rata per desa Rp800,4 juta.

Laporan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan, pada 2016 terdapat 300 laporan penyelewengan alokasi dana desa. Kepolisian menyatakan 61 tersangka masuk tahap penyelidkan. Sementara, Indonesia Corruption Watch (ICW) membuktikan adanya 62 kasus korupsi dengan kerugian negara mencapai Rp18 miliar.

(NIN)

Comments

Popular posts from this blog

Urutan Viewers Instagram Stories Berdasarkan Apa? Ini Penjelasannya!

Urutan viewers instastory paling atas berdasarkan apa? Ayo pasti penasaran kan? Nah sejak keluar algoritma Instagram terbaru kemarin, urutan viewers snapgram teratas atau yang melihat instastory paling atas adalah mereka yang paling perhatian sama kamu. Maksudnya mereka itu sering sekali kepo atas kehidupan kamu. Walaupun mereka tidak pernah melakukan like atau berkomentar di foto yang kamu upload, tapi mereka selalu buka profil ig kamu untuk melihat foto terbaru kamu serta snapgram kamu tak ketinggalan juga. Tidak percaya? Coba deh kamu cek sendiri viewer ig story kamu, nah yang melihat atau instastory viewer paling atas pasti orang-orang yang sama meski orang tersebut jarang like atau berkomentar pada foto Instagram kamu. Jadi saat kamu membuat Instagram story terbaru maka saat mereka membuka aplikasi Instagram di hp nya snapgram kamu lah yang akan muncul pertama kali disebelah kiri atas ig mereka. Nah sudah paham kan yang aku jelaskan di atas. Dari sini kamu bisa tau siapa yang...

Modus Pemalsuan Pelat Nomor di Berbagai Negara & Upaya Mencegahnya

Di Amerika Serikat, kepolisian menggunakan alat pemindai pelat nomor kendaraan untuk melacak penjahat. Di Indonesia juga alat serupa. tirto.id - Pemalsuan pelat nomor kendaraan bermotor kerap terjadi di Indonesia. Di Jakarta, pelat palsu ini biasanya digunakan sebagai modus agar melenggang di jalur ganjil-genap tanpa dicegat polisi. Pada sisi lain, pelat imitasi kerap dipergunakan untuk pencurian, penipuan, dan kasus pidana lainnya. Siasat mencurangi aturan hukum itu juga terjadi di berbagai negara lain. Misalnya di Amerika Serikat (AS). Pada Juni 2018 lalu, dua pria asal Sacramento, California, Joseph Seeger, dan Travis Quigley ditangkap. Hal itu diberitakan The Sacramento Bee. Saat menggeledah, polisi menemukan peralatan atletik curian senilai 3.000 dolar AS di dalam mobil. Temuan itu berawal dari kecurigaan polisi pada pelat nomor mobil mereka yang tertulis angka “19”. Angka yang dari gorekan spidol itu berada di ujung pelat nomor. Sedangkan di Austin, AS, polisi mencurigai...

Ada Gangguan Listrik, KRL Menuju Bekasi Hanya Sampai Cakung

Liputan6.com, Jakarta - Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line yang menuju Stasiun Bekasi dihentikan hanya sampai Stasiun Cakung. Penyebabnya, ada gangguan listrik aliran atas. " #InfoLintas Terdapat gangguan listrik aliran atas antara jalur Tambun-Bekasi, saat ini masih dalam penanganan petugas dinas terkait. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan perjalanan Anda ," tulis akun twitter Info Commuter Line‏ @CommuterLine, Senin (2/4/2019). Sejumlah rangkaian kereta yang menuju Stasiun Bekasi hanya berhenti sampai Stasiun Cakung. Rangkai kereta tersebut langsung diberangkatkan kembali ke arah Stasiun Jakarta Kota. " Proses penanganan perbaikan listrik aliran atas masih memerlukan tambahan waktu estimasi ± 45 menit, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan perjalanan Anda ," @CommuterLine menambahkan. PT Kereta Commuter Indonesia pun mengimbau agar penumpang menggunakan transportasi lain. " #InfoLintas Info Lanjut proses perbaikan listrik aliran atas masih ...