JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menekankan reformasi pendidikan harus dipusatkan pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Selain itu, Mendikbud juga menyampaikan bahwa PPK dan pemerataan pendidikan yang berkualitas harus menjangkau daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
Bagi Mendikbud, hal tersebut sesuai dengan program Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang menyebutkan bahwa salah satu tugas pendidikan adalah membangun pendidikan karakter sejak usia dini. Selain itu pendidikan juga kata Mendikbud, harus mengedepankan aspek-aspek kebhinekaan sebagai kekayaan bangsa Indonesia dan menghadirkan negara dalam menangani pendidikan sampai ke seluruh pelosok tanah air.
"Ini juga menjadi bagian dari tugas revolusi mental dalam reformasi pendidikan," kata Mendikbud dalam amanat Upacara Kemerdekaan di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (17/8/2017).
Kemendikbud juga, kata Muhadjir ,memiliki peran dalam memperkuat peran sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat sebagai rumah inovatif, tempat anak membangun pikiran, mematangkan jiwa dan mewujudkan kreativitas. Apalagi tantangan perubahan zaman ke depan adalah dalam penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh dan kompeten. Dalam menyediakan SDM yang tangguh cerdas berkarakter dan kompeten itu, Kemendikbud juga terus berkomitmen lakukan revitalisasi pendidikan kejuruan.
"Melalui gerakan PPK dan Gerakan Literasi Nasional (GLN), marilah kita percepat pembangunan reformasi pendidikan yang merata dan berkualitas," pesan Mendikbud.
Seperti diketahui, salah satu dari program PPK adalah akan diterapkannya Kebijakan Sekolah Lima Hari. Meski masih menuai pro dan kontra, namun tampaknya Kemendikbud terus mempersiapkan kebijakan untuk dapat segera dilaksanakan.
Comments
Post a Comment