Berbicara adalah modal utama dalam bersosialisasi. Wajar bila Anda berharap bahwa anak Anda kelak dapat berkomunikasi dengan baik. Namun, bagaimana jika Anda melihat gejala anak terlambat bicara? Jangan langsung berkesimpulan anak Anda harus diterapi, kenali dulu penyebab anak terlambat bicara.
Mendeteksi anak yang terlambat bicara dapat dilakukan sejak dini. Tentu, penanganan ini melibatkan Anda, keluarga, dokter yang merawat sejak di kandungan, dan dokter anak. Deteksi dini tersebut dapat mengungkap apakah keterlambatan bicara tersebut akan 'sembuh' sendiri atau memang perlu diterapi. Banyak faktor yang menyebabkan anak mengalami gangguan bicara. Bisa jadi karena gangguan proses pendengaran, gangguan penerus impuls ke otak, otot, atau organ penghasil suara, atau bahasa mudahnya: gangguan saraf.
Mengutip penjelasan salah satu dokter terapi, ada tiga hal dasar yang menyebabkan anak terlambat bicara, yaitu retardasi mental, gangguan pendengaran, dan keterlambatan maturasi atau biasa disebut keterlambatan bicara secara fungsional. Gangguan fungsional biasanya akan membaik seiring usia anak karena gangguan ini termasuk gangguan paling ringan. Namun, ada juga yang disebabkan karena sepinya lingkungan, dua bahasa (biasanya anak yang lahir di luar negeri, kemudian di bawa ke negara asalnya sebelum benar-benar dapat berbicara), status ekonomi, dan teknik pengajaran. Nah, jika sudah begini, Anda sekarang memiliki acuan untuk mengajari anak bicara sejak dini.
Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindarkan anak dari kesulitan berbicara. Salah satu yang paling mudah adalah dengan memberikan contoh dan mengajarkan kata demi kata secara intens. Tatap matanya saat berbicara, karena anak perlu rangsangan penglihatan yang diteruskan ke otak. Selain itu, tatapan mata menimbulkan perasaan dihormati dan anak akan merasa diperhatikan.
Latihlah anak berbicara sambil bermain. Jika anak masih dalam tahap pengenalan kata, katakan 'makan', bukan 'mamam'; 'minum', bukan 'mimi'; dan 'tidur', bukan 'bobo'. Jadi, anak terbiasa, dan selanjutnya akan lebih mudah mengikuti kata-kata yang tidak asing tersebut.
Jangan biasakan komunikasi satu arah pada anak seperti lewat TV dan radio untuk membantu mencegah anak terlambat bicara. Lakukan pendekatan dengan memberi tahu mana yang salah dan benar, sehingga timbul perasaan nyaman dan berani berbicara. Ingat, anak-anak adalah sponge yang dapat menyerap dengan cepat apa yang Anda lakukan dan katakan. Jadi, lakukan pendekatan dan berilah contoh kepada anak agar kelak ia tidak mengalami keterlambatan bicara.
Apakah anak Anda juga terlambat bicara? Bagaimana tips atau cara Anda mengajari agar anak cepat bicara?
– Farah Veraniza
Comments
Post a Comment