Berdusta atau berbohong adalah perbuatan yang tercela yang tentu saja mengakibatkan pelakunya mendapatkan dosa. Bahkan senang berdusta adalah salah satu ciri orang munafik, orang yang hanya beriman dengan ucapan tapi tidak meyakini dengan hati. Namun ternyata ada bentuk dusta atau kebohongan yang bukan dosa, sebaliknya, justru berbuah pahala.
Dijelaskan dalam buku Yuk Follow Islam Full 24 Jam karya Tirta Angen Pengestu, ada tiga jenis dusta yang bukan dosa, tetapi malah berbuah pahala. Ketiga jenis dusta itu adalah sebagai berikut.
1. Dusta Suami untuk Menyenangkan Istri
Sumber: thepurplefig.com
Seorang suami yang menutupi kebenaran sesungguhnya dari istrinya, dengan alasan bahwa kebenaran itu akan menyakiti hati istrinya, adalah perbuatan yang dianjurkan. Misalnya seorang suami yang berkata "enak" untuk masakan istri yang sebetulnya tidak enak untuk menghargai jerih payah si istri dalam menyiapkan makanan tersebut. Hal ini juga berlaku sebaliknya, dusta seorang istri untuk menyenangkan hati suami juga dianjurkan dan berbuah pahala. Tentu saja dalam hal ini bukan dusta dalam masalah-masalah prinsip.
2. Dusta untuk Mendamaikan
Sumber: foundationsforpeace.com
Berbohong dengan niat untuk mendamaikan dua orang yang berselisih juga sangat dianjurkan dan berbuah pahala. Misalnya si A dan si B sedang berselisih, dan si C berniat mendamaikannya. Maka, tanpa sepengetahuan si A, si C menemui si B dan mengatakan bahwa si A mengirim salam untuknya. Demikian juga sebaliknya, tanpa sepengetahuan si B, si C menemui si A dan mengatakan bahwa si B mengirim salam untuknya. Karena dusta yang dilakukan si C, maka hubungan si A dan si B yang memanas bisa menjadi sejuk kembali.
3. Dusta untuk Menyelamatkan
Sumber: teronga.com
Berdusta untuk menyelamatkan nyawa seseorang adalah sesuatu yang dianjurkan dan juga berbuah pahala karena sesama muslim sudah sepatutnya saling menjaga. Misalnya seseorang datang menanyakan keberadaan tetangga kita dengan niat dia ingin menemuinya dan membunuhnya. Walaupun kita tahu keberadaan tetangga kita, tetapi kita dianjurkan untuk membohongi orang tersebut dengan mengatakan bahwa kita tidak mengenalnya. Dengan dusta kita itu, kita bisa menyelamatkan nyawa tetangga kita.
Ketiga dusta yang diperbolehkan di atas tetap punya batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar. Kita tidak boleh berbohong dalam hal-hal prinsip, misalnya dalam hal akidah atau peribadatan. Misalnya kita tidak boleh menutupi kesalahan istri kita jika ia melakukan kezaliman terhadap orang lain. Sebaiknya, kita justru mendorong istri kita untuk meminta maaf atas kezaliman yang dilakukannya.
Sumber banner: bankrate.com
Comments
Post a Comment