DHAKA (HN) - Petugas kepolisian di Bangladesh mengabaikan tugas dari pemerintah, untuk mencegah pengungsi Rohingya masuk ke wilayahnya. Dalam laman BBC tak disebutkan polisi yang membolehkan perlintasan pengungsi pada Sabtu (2/9).
Jumlah pengungsi Rohingya yang memasuki kamp pengungsi di Cox's Bazaar, Bangladesg terus meningkat. PBB memperkirakan sebanyak 58 ribu pengungsi berhasil melintasi perbatasan, sejak eskalasi konflik meningkat pada Jumat (25/8). Pengungsi umumnya datang dari Sungai Naf yang melintasi perbatasan Myanmar-Bangladesh.
Sekitar 20 ribu pengungsi Rohingya diperkirakan masih terapung dalam kapal buatan sendiri di Sungai Naf. Sebanyak 20 pengungsi tewas pada Jumat (1/9) akibat perahu yang digunakannya terbalik. Jumlah korban dan pengungsi terus bertambah seiring konflik yang terus berlangsung.
Satu juta warga Rohingya mengalami pelanggaran HAM dalam lima tahun terakhir. Etnis yang disebut Myanmar sebagai imigran ilegal Bangladesh, tinggal di Rakhine yang merupakan negara bagian termiskin di Myamar. Pemerintah Myanmar dan Bangladesh belum menanggapi seruan internasional, untuk menghentikan kekerasan dan membuka perbatasan bagi pengungsi.
Reportase : Rosmha Widiyani Editor : Rosmha Widiyani
Comments
Post a Comment