Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG – Kertas daluang banyak digunakan masyarakat Indonesia beberapa abad lalu untuk berbagai keperluan, semisal menuliskan mantra suci, khotbah, menggambar, Alquran, dan lain-lain.
Gambar wayang beber pun menggunakan kertas daluang dalam proses pembuatannya.
Kertas daluang adalah kertas yang terbuat dari bahan baku kulit kayu pohon saeh yang kemudian diolah menjadi kertas bertekstur halus.
Inisiator Museum Kaki Lima yang aktif membudayakan kembali penggunaan kertas daluang, Mufid Sururi menjelaskan kepada Tribun Jabar mengenai proses pembuatan kertas daluang.
“Proses pembuatannya, dibutuhkan pohon yang usianya tidak lebih dari dua tahun, kemudian itu dikupas, dikuliti, lalu direndam beberapa jam hingga satu malam,” ujar Mufid Sururi saat ditemui di Museum Sri Baduga, Bandung, Rabu (6/9/2017).
Tubuh Tua Sang Legenda Persib Bandung Terbaring Lemah di Rumah Sakit https://t.co/AU0w59yrS2 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 6, 2017
Setelah direndam selama satu malam, serat pohon saeh tersebut dipukul-dipukul menggunakan alat seperti palu hingga melebar sekira tiga sampai empat kali dari lebar semula.
Setelah melebar, serat pohon yang sudah melebar itu dilipat dan kembali dipukul hingga mencapai pada ketebalan atau ketipisan yang kita inginkan.
Penulis: Theofilus Richard Editor: Ichsan Sumber: Tribun Jabar“Setelah selesai, kertas daluang tersebut dibilas, diperam dengan cara dibungkus pakai daun pisang hingga tiga sampai lima malam, kemudian baru dikeringkan di batang pohon pisang,” kata Mufid Sururi.
Setelah dikeringkan, pekerjaan belum selesai, karena bagian kertas yang terkena langsung matahari memiliki permukaan yang sedikit kasar.
Untuk menghaluskannya, Anda dapat menggosok bagian yang kasar menggunakan kuwuk atau kerang.
Setelah itu, proses pembuatan pun selesai dan Anda dapat memanfaatkan kertas daluang tersebut untuk berbagai kreasi.
Langka! Bupati ini Malah Nyaman Makan Nasi Bungkus di Pematang Sawah Ketimbang di Restoran Mewah https://t.co/CmL3dMHXFg #TribunJabar pic.twitter.com/YGiZeJhk9H
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 6, 2017
Pemanfaatan kertas daluang tidak hanya terbatas pada tulisan dan gambar, tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan pembuat baju.
Pada jaman moderen, banyak inovasi yang bisa dilakukan dengan cara pemanfaatan kertas daluang.
Mufid Sururi mencontohkan, kertas daluang bisa digunakan sebagai peredam cahaya lampu sehingga cahaya nampak lebih redup dan dapat terlihat lebih estetik.
Ia juga mengatakan kertas daluang bisa digunakan untuk membuat berbagai aksesoris.
Mufid dan teman-temannya dari Museum Kaki Lima saat ini sedang mencoba berinovasi untuk dapat memperluas pemanfaatan kertas daluang agar budaya pemanfaatan kertas daluang dapat diminati generasi muda.
Penulis: Theofilus Richard Editor: Ichsan Sumber: Tribun Jabar
Comments
Post a Comment