Dilansir dari Tafsir Ibnu Kasir surah Thaha ayat 24-26, melihat merupakan salah satu nikmat yang wajib disyukuri. Dengan menggunakan mata, kita bisa melihat kenikmatan yang diridai-Nya.
Bila hidup di dunia dalam keadaan buta saja demikian repotnya, tentu akan lebih repot lagi bila hal ini terjadi di akhirat. Setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Karena itu, kita perlu mawas diri agar kelak tidak dibangkitkan dalam keadaan buta. Sumber: boingboing.net
Salah satu sebab dihimpun dalam keadaan buta adalah sebagaimana Allah jelaskan dalam firman-Nya, Sumber: dok pribadi
Berpaling dari peringatan Allah berarti mengabaikan peraturan-peraturan Allah dengan tidak melaksanakan perintah-Nya dan tidak menjauhi larangan-Nya, yang berarti meremehkan Allah dan melupakan semua nikmat yang diterimanya. Wajar bila di dunia saja mendapat kesempitan dalam hatinya, banyak harta, jabatan, status sosial, popularitas, dan kenikmatan lainnya tidak membuat hatinya bisa bersyukur dan tenteram, malah semakin membuatnya gelisah dan khawatir serta berbagai kecemasan lainnya.
Sementara di akhirat, dia akan dihimpunkan dalam keadaan buta karena ketika hidup di dunia melihat, maka mereka bertanya kepada Allah Swt. "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya melihat." Allah berfirman, "Demikianlah telah datang kepadamu ayat-ayat kami, maka kamu melupakannya, dan demikan pula hari ini kamu pun dilupakan." (QS. Thaha: 25-26) Sumber: wordnomens.com
Itulah yang menyebabkan mereka dihimpun dalam keadaan buta karena selama hidup di dunia telah melupakan Allah yang menciptakan, memberi rizki, memudahkan segala urusannya hingga mendapat apa yang diinginkannya. Dan ketika semua telah dicapainya, melupakan Allah yang telah mencurahkan nikmat-Nya, wajar saja bila Allah pun melupakannya di akhirat kelak. Naudzubillah min dzalik.
Sumber banner: lamanodelextranjero.com
Comments
Post a Comment