Metrotvnews.com, Bandung: Ketua DPD Partai Golongan Karya Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku diminta Rp10 miliar jika ingin diusung pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018. Permintaan itu disampaikan seseorang yang mengaku memiliki kedekatan dengan petinggi DPP Golkar.
"Dengan tegas dia katakan kalau Anda (Dedi) tidak kasih Rp10 miliar, jangan menyesal Anda tidak dapatkan apa-apa," kata Dedi dikutip dari Media Indonesia, Rabu 27 September 2017.
Hal itu, dia ungkapkan di hadapan seribuan kader Golkar yang memenuhi Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, di Bandung, Selasa, 26 September 2017. Mereka berkumpul sebagai bentuk protes atas munculnya surat keputusan (SK) pengusungan yang tidak mencantumkan nama Dedi di dalamnya.
Bupati Purwakarta itu menuturkan, ia ditelepon oleh orang yang mengaku dekat dengan petinggi di DPP Partai Golkar. Orang itu meminta mahar kalau Dedi ingin maju.
Dedi mengaku menolak permintaan itu. "Tidak apa-apa. Besok saya tidak jadi apa-apa juga, enggak apa-apa," tegas dia.
Dia0 mengungkapkan, selama ini selalu berkoordinasi dengan DPP Golkar terkait dengan konsolidasi politik. Berbagai pembahasan selalu dihadiri dengan harapan mampu menjaga soliditas partainya.
"Sikap saya ialah kalau Dedi Mulyadi harus dikorbankan untuk kebesaran partai, saya siap mengorbankan diri. Bahkan menghilangkan jabatan Ketua DPD pun saya siap kalau itu untuk kebaikan partai," kata dia.
Suasana Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Jabar sempat memanas setelah setiap pemimpin struktur partai di tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan memberikan masukan kepada perwakilan DPP yang hadir dalam pertemuan. Mereka meminta DPP Partai Golkar mendengarkan aspirasi dari daerah soal pemilihan calon gubernur.
Masih menunggu
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf tetap mendukung salah satu kader terbaiknya untuk dicalonkan menjadi Gubernur Jawa Barat pada 2018. Saat ini ia masih menunggu surat rekomendasi penentuan calon dari DPP Golkar untuk Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, tetapi sampai kini semua calon masih menunggu.
"Kami telah melakukan kesepakatan mulai kelurahan hingga perdesaan di tiap daerah di Jawa Barat," kata dia.
Sementara itu, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengatakan ia masih terus melakukan sosialisasi terutama meningkatkan elektabilitas dengan menjaring aspirasi dari masyarakat. Hal itu bertujuan lebih memperkenalkan diri menjadi calon yang maju dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. Dalam pencalonan tersebut, ia masih menunggu hasil keputusan DPP PPP.
(REN)
Comments
Post a Comment