– Renato Reimundo Jr, lahir di Tasikmalaya Tanggal 13 Juni 1989. Selama ini Ia dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bergaul di lingkungan sekitar kediamannya di Jl. Cimuncang Kel. Sukamulya Kec. Bungursari Kota Tasikmalaya. Bukannya tak ingin bersosialisasi namun putera daerah asli asal kota santri ini justru sehari-harinya disibukan dengan potensi jiwa seni yang dimilikinya secara alami dari sejak usia dini sebagai pembuat cerita komik atau komikus.
Memang tak disangka, bakat dan kepiawaiannya tersebut baru-baru ini mampu membawa dan mengangkat citra daerah di kancah nasional setelah buku komik yang dibuatnya dilirik salah satu perusahaan penerbit ternama hingga laku dipasaran hingga menembus angka ribuan eksemplar. Banyak yang bilang, cerita komik produk Renato sangat unggul karena mampu menarik hati para pecinta buku komik sehingga banyak yang merasa ketagihan dan penasaran ingin selalu membaca lanjutan kisahnya.
Ketika ditemui Crew Media Online Wartatasik.com di rumahnya, Sabtu (01/08) tadi siang, Ia mengungkapkan bergelut dibidang komik tak urung dari hanya sekedar menyalurkan bakat atau hobinya selama ini. Kendati demikian, dirinya menyadari bahwa potensinya itu sangat jarang dimiliki setiap orang karena membutuhkan insting yang kuat dalam membuat cerita atau naskah hingga menentukan tokoh yang akan diperankan.
“Cerita komik buatan Saya berjudul “Tiap Detik” yang baru diluncurkan pertengahan tahun ini mengisahkan tentang cinta segitiga dikalangan anak sekolahan. Didalam cerita komik jilid satu itu diceritakan seorang tokoh bernama Teo yang jatuh cinta dengan Riya Melati. Apa daya, gayung bersambut bukannya dari Riya, malah dari Erina, si ratu es sekolah. Demi mendapatkan orang yang tiap detik dipikirkannya Teo, Ia harus memberi kesan yang bagus dihadapan Riya sekaligus harus kabur dari Erina,” terangnya.
Ia menjelaskan, cerita komik yang dibuatnya sejenis komik Jepang. Sengaja memilih berlatar negara bunga sakura itu karena, menurut Ia, peminatnya lebih menjanjikan dibanding komik eropa seperti kisah super hero. “Faktanya, sampai sekarang komik hasil karya Saya ini diserbu pecinta komik hingga pihak penerbit dari PT, Gramedia (m&c!) harus mencetak ulang demi memenuhi pasar. Sekarang ini Saya lagi proses pembuatan untuk jilid 2 karena sudah banyak yang meminta umumnya para pecinta komik dari luar daerah,” ujar Renato.
Sementara, dibalik kesuksesannya menjadi pekomik bertaraf nasional tersirat rasa sedih yang melanda dibenak Popong Heryati – Robby Rachmat (Alm) selama ini sebagai orang tua Renato karena kurangnya respon serta apresiasi khususnya dari pihak pemerintah yang terkesan tutup mata terhadap potensi dan prestasi anak pertamanya itu. Ia mengaku, bakat yang melekat di dalam diri buah hatinya sudah terlihat sejak di bangku sekolah dasar.
“Selama di SDN Galunggung 5, SMPN 1 Indihiang yang sekarang menjadi SMPN 13 dan SMAN 2 Tasikmalaya, Ia tak henti-hentinya mengasah potensinya itu hingga berhasil seperti saat ini namun sampai sekarang masih belum mendapatkan perhatian apa-apa dari pemerintah. Padahal, bakatnya sangat luar biasa dan patut didorong serta memotivasinya agar lebih maju. Sebagai orang tua kami sangat bangga dan mengharapkan ada peran serta pemerintah untuk membantu menyalurkan bakatnya itu,” tandas Popong. Indra/Asron
Comments
Post a Comment