www.santrius.com
Nisfu Sya'ban pertengahan bulan Sya'ban 2018 akan jatuh pada hari Selasa
TRIBUN-MEDAN.com - Nisfu Sya'ban atau pertengahan bulan Sya'ban 2018 akan jatuh pada hari Selasa (1/5/2018).
Adapun malam Nisfu Sya’ban adalah malam Selasa (dimulai sejak maghrib hari Senin, 30 April 2018).
Dikutip dari NUonline, Sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam urutan kalender qamariyah.
Sya’ban berasal dari kata syi'ab yang artinya jalan di atas gunung.
Bulan ini bagi umat Islam merupakan persiapan diri menghadapi bulan paling istimewa sesudahnya, yakni Ramadhan.
Dalam hadits riwayat Imam Nasai, Rasulullah bersabda,
“Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.”
Menyadari keutamaan bulan ini, sebagian ulama tak hanya menganjurkan puasa, tapi juga meningkatkan frekuensi doa, memperbanyak dua kalimat syhahadat, dan istighfar, khususnya pada malam pertengahan Sya'ban (nisfu Sya'ban).
Di samping diyakini sebagai momen diangkatnya keseluruhan amal kepada Allah SWT, Sya'ban juga mengandung jejak sejarah penting dalam Islam.
Di antaranya, pengalihan kiblat yagn semula Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram, serta turunnya ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.
Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di malam nisfu Sya’ban;
Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab do’a orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.
Keutamaan Sya’ban
Setidaknya terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam nisfu Sya’ban.
Tiga amalan ini diambil dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.
Pertama, memperbanyak doa. Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia. Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,
وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله".
Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”
Ketiga, memperbanyak istighfar. Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa. Itulah manusia,Kesehariannya bergelimang dosa.
Namun meskipun manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun.
Karenaya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban.
Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan,
الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم
Artinya, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan."
Amalan Nisyfu Sya'ban menurut Ustadz Abdul Somad
Puasa di Nisyfu Syaban ini, walaupun sunah, namun biasanya sering diamalkan umat Islam karena di malam Nisfu Sya’ban memiliki banyak keistimewaan.
Di antaranya adalah Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Sya’ban belum juga berdamai.
Menurut Ustad Abdul Somad dalam video ceramahnya, hadis tentang puasa di siang hari saat Nisfu Syakban adalah daif atau lemah, tetapi boleh saja kita lakukan jika ingin berpuasa.
“Kalau mau, silakan saja, apalagi jika untuk kebaikan bersama, tetapi hadisnya lemah. Hadis puasa di bulan Syakban yang kuat adalah berpuasa di bulan-bulan haram atau mulia, yaitu Zulhijjah, Zulkaidah, Rajab dan Syakban dan Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya di malam Nisfu. Jadi, ini hadisnya umum bulannya, tak khusus dijelaskan harus di saat Nisfu Syakban, tetapi di bulan-bulan haram,” jelasnya.
Kemudian amalan di malam Nisfu Syakban, apakah ada salat sunah Nisfu Syakban? Katanya tak ada.
Di malam itu, kita dianjurkan untuk melakukan amalan sunah apa saja.
“Mau salat sunah, silakan. Salat sunahnya apa saja, terserah,” bebernya.
*Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Besok Malam Nisfu Syaban, Ini Keutamaan, Niat Puasa dan 3 Amalannya
Comments
Post a Comment