Skip to main content

Orang Indonesia pesan 30 unit apartemen Eastlakes Live yang dikembangkan Crown Group di Sydney

SURABAYA, kabarbisnis.com: Masyarakat Indonesia terbukti cukup pintar dalam membelanjakan uangnya untuk investasi. Properti menjadi salah satu jenis investasi yang banyak digandrungi. Bukan hanya proyek properti di Tanah Air saja, perburuan aset properti juga banyak yang membidik proyek di luar negeri.

Hal ini terlihat dari banyaknya permintaan terhadap proyek terbaru yang dikembangkan oleh salah satu developer terbesar di Australia, Crown Group, yakni Eastlakes Live yang berada di Sydney.

Eastlakes Live merupakan sebuah mixed use dengan apartemen mewah mulai dari satu kamar tidur hingga penthouse yang terdapat di tujuh menara hunian dan gerai ritel dalam sebuah area restaurant dan ritel yang baru. Proyek ini terletak di kawasan dekat pinggir pantai, termasuk kawasan Botani dan Mascot serta dekat dengan Green Square dan Alexandria, Eastlakes memiliki populasi sebanyak 6,920 jiwa pada tahun 2016.

Seperti dikatakan GM Strategic & Corporation Communication Indonesia Crown Grup, Bagus Sukmana, meski secara resmi proyek Eastlakes Live baru akan diluncurkan secara global pada 2 Juni 2018 nanti dan baru dikenalkan di Australia maupun global pada awal mei 2018 ini, namun pihaknya telah melakukan pre sale melalui nomor urut pemesanan (NUP) di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Dari pengenalan untuk apartemen di fase pertama sebanyak 134 unit yang ditawarkan, NUP di Jakarta sendiri sudah mencapai 30 unit, semenara untuk permintaan dari Surabaya belum masuk datanya. Artinya potensi pembeli di Indonesia cukup besar," katanya saat pengenalan proyek Eastlakes Live ke media di Surabaya, Senin (30/4/2018).

Padahal, lanjut Bagus, kuota untuk pembeli di luar Australia hanya 45 persen, sementara 55 persen dikhususkan untuk pembeli lokal Australia. "Yang 45 persen diperebutkan negara-negara seperti China, Hongkong, China daratan, Singapura, Malaysia, Indonesia dan sebagainya," jelasnya.

Fase pertama Eastlakes Lives diperkirakan selesai dibangun pada 2020 dan dilanjutkan dengan fase kedua. Apartemen Eastlakes Lives memiliki beberapa pilihan tipe mulai studio dengan luas 44 meter persegi. Harga yang ditawarkan di kisaran Rp 5 miliar - 6 miliar per unit.

Ditambahkan Bagus, Eastlakes Lives bersebelahan dengan danau Eastlakes, dimana proyek ini menampilkan lebih dari 500 unit apartemen kelas atas dan pusat keramaian yang baru. Proyek senilai Rp 10 triliun ini akan meregenerasi lingkungan sekitar dan menciptakan hub urban baru yang menarik.

Kawasan ini sebelumnya merupakan sebuah mal yang sudah lama berdiri, yakni Eastlakes Town Centre. Pada sekitar 10 tahun lalu, Komisaris dan CEO Crown Group Iwan Sunito melakukan akuisisi terhadap mall tersebut. Upaya tersebut bukan tanpa alasan, karena bertujuan untuk meregenerasi lingkungan sekitar dan menciptakan hub urban baru yang semarak.

"Town Centre yang baru akan dirancang sebagai tempat bersantai modern yang menjadi akan menjadi tolok ukur dengan keunggulan ritel yang memiliki supermarket besar, makanan segar, restoran, kafe jalanan, dan pusat medis serta taman yang hijau," ulas Bagus.

Di kawasan ini terdapat empat lapangan golf dalam radius 6 kilometer dari proyek Eastlakes Live; The Australian Golf course, Moore Park Golf Course, The Lakes Golf Course dan Botany Golf Course Eastlakes Live, dia bilang, telah dirancang untuk menjadi kampung terpadu, yang berjarak hanya 6 km dari CBD.

"Eastlakes Live memberikan masyarakat kota Sydney sebuah kesempatan langka untuk tinggal di atas pusat perbelanjaan yang baru," ujarnya. kbc7

Comments

Popular posts from this blog

Upgrade Matrix Burger S2 K5S Firmware StarTrack SRT-5600

Satelit Indonesia update bagaimana cara update matrix burger s2 avs+ menggunakan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus terbaru. Kini melanjutkan tips receiver parabola menggunakan berbagai firmware yang beredar yang sebelumnya sudah kita bahas mengenai Skybox A1 menggunakan firmware Star Track SRT 4200. Receiver parabola Matrix Burger S2 K5S AVS+ merupakan salah satu decoder satelit yang menggunakan chipset Montage CS8001. Sama dengan receiver Matrix Burger S2 K5S AVS+, di Indonesiapun berjejer koleksi receiver dari keluarga Skybox dari 4MB sampai combo. Percobaan penggunaan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus di decoder Matrix Burger S2 K5S AVS+ di sarankan untuk yang sudah mengerti menangani masalah kalau terjadi hal yang tidak di inginkan seperti mode on, boot loop , hang dan lain lain serta memiliki dasar edit firmware memakai hex editor. Tanpa kemampuan itu disarankan tidak mencoba, tapi kalau ingin tahu memang harus mencoba. Ada beberapa yang perlu diperhatikan. Sama

Anak 9 Tahun di China Curhat soal Ayahnya yang Keranjingan Main Ponsel

Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di China menarik perhatian media sosial setelah menuliskan esai di sekolahnya. Dalam esainya itu, Xiaozhi menuliskan keluhan soal ayahnya yang keranjingan memegang ponsel.Esai yang berjudul “Ayah, aku ingin memberitahumu ini” pertama kali diposting di media sosial oleh guru sekolah Xiaozhi di platform microblogging China, Webo. Xiaozhi sendiri bersekolah di Sekolah Internasional Luoyang, di Kota Luoyang, Henan.“Ayah, setiap kali aku memintamu memeriksa PR-ku, ayah hanya perlu melihat sekali dan berkata ‘tidak buruk, sekarang mainlah,” tulis Xiaozhi, seperti dikutip dari The Straitstimes , Minggu (28/1).Dalam esai yang ditulis dengan huruf kanji itu, Xiaozhi menggambarkan bagaimana ayahnya sangat terpaku kepada ponselnya baik siang maupun malam hari. Bahkan menurutnya, ayahnya itu tidak bisa hidup tanpa memagang ponsel.“Seolah-olah ada penyedot debu di dalam ponsel yang mengisapnya masuk,” lanjutnya.Akibat kegilaan ayahnya tersebut, Xiaoz

Cara Menghapus Timeshift Receiver Parabola di Flashdisk

Satelit Indonesia update bagaimana cara membuang file timeshift di receiver parabola dengan mudah. Belakangan banyak yang mengeluh adanya file timeshift.dat muncul di flashdisk atau memori card akibat di colokkan ke receiver parabola terutama untuk yang berchipset montage. Contoh beberapa receiver yang menggunakan file timeshift seperti keluarga skybox A1, receiver K0S seperti matrix burger S2, Tanaka Jurasic dan masih banyak yang lain. Sebenarnya apa itu file timeshift dan kenapa muncul di flashdisk atau penyimpan lain saat di colokkan ke USB receiver. File timeshift bisa dibilang adalah memori virtual, gunanya untuk menyimpan data saat ada aksi tertentu. Untuk kasus di receiver, timeshift itu digunakan untuk pada saat aksi PVR atau bahasa enaknya rekaman. Jadi saat merekam, ts transfer nya digeser dan pergeseran ini butuh penyimpan makanya dibentuk file timeshift ini. Masalahnya ukuran file timeshift ini lumayan besar, dan bisa saja mengikuti ukuran ruang bebas di disk penyimp