DOK. SERAMBINEWS.COM
Mereka keluarga penjual jamblang di Pante Pirak, bersama wartawan Serambinews.com.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dalam beberapa waktu terakhir, jembatan Pante Pirak di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah, Banda Aceh, dipenuhi pedagang buah jamblang.
Para pedagang yang sebagian besarnya wanita dan anak anak mulai menjajakan anggur Aceh atau “jambe kleng” ini sejak sore hari hingga dini hari.
Tanaman dengan nama latin Syzygium cumini dari suku jambu-jambuan atau Myrtazeae itu, adalah tanaman musiman. Setahun berbuah sekali dengan masa berbuah sampai tiga bulan. Desa Neuheun Aceh Besar dan beberapa desa di kawasan Ujung Batee adalah tempat tumbuh tanaman tersebut.
Yuyun, salah seorang pedagang saat dijumpai tim serambitv, Jumat (29/6/2018) malam, bercerita keluh kesahnya berjualan di kawasan tersebut.
Yuyun berharap pemerintah Kota Banda Aceh mengizinkan mereka berjualan anggur Aceh, atau “jambe kleng” tersebut pada jam jam tertentu karena mereka siap menjaga kebersihan dan tidak akan mengganggu arus lalu lintas di pusat Kota Banda Aceh itu.
Tags
Baca Juga
- Jelang PKA VII di Banda Aceh, Ini yang Dipersiapkan Disparbudpora Pidie
- Banda Aceh Tuan Rumah Muzakarah Ulama Internasional
- VIDEO - Irwandi Yusuf: DPRA Tak Berhak Tanya Urusan Pribadi
- Pinto Aceh, Interior Baru dari Danish untuk Toyota Innova Reborn 2018
- Perempuan Penjual Jamblang di Pante Pirak
Penulis: M Anshar
Editor: Amirullah
Ikuti kami di
Comments
Post a Comment