– Penggunaan olive oil atau minyak zaitun dalam memasak belum menjadi hal yang biasa bagi kebanyakan masyarakat kita. Jeng Lola pun merasakan hal serupa, bagi diri sendiri, penggunaan olive oil biasanya hanya untuk menumis saja.
Kurangnya minat dalam penggunaan minyak zaitun pada masakan secara umum dikarenakan tiga faktor berikut ini:
- Harga olive oil yang lebih tinggi dari harga minyak goreng biasa. Perbandingan harganya mencapai 1 banding 8.
- Ada persepsi bahwa minyak zaitun tidak cocok untuk menggoreng dalam suhu tinggi, karena minyaknya akan rusak.
- Penggunaan minyak zaitun pada masakan akan merubah rasa.
Ketiga alasan tersebut menjadi tantangan bagi produsen minyak zaitun, Bertolli untuk lebih memasyarakatkan penggunaan minyak zaitun. Dalam peluncuran kampanye “The Bertolli Way”, di Jakarta (31/07/2018) ketiga alasan tersebut mendapat jawaban berikut ini:
Mengenai alasan pertama, Gwendoline Winarno sebagai penggiat masak sehat dan sekaligus duta untuk kampanye Bertolli dalam “The Bertolli Way” menjawab, “Penggunaan minyak zaitun pada masakan dapat memberikan manfaat kesehatan pada penggunanya. Terdapat kandungan antiinflamantory pada minyak zaitun, yang bagus untuk kita, karena akar dari penyakit berasal dari inflamantory.” Jelasnya lagi bahwa investasi tak melulu harus berupa materi. Investasi kesehatan sangat penting, karena nilainya tak bisa diukur dengan materi.
Jadi, manfaat apa sih yang dimiliki minyak zaitun:
- Memiliki kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dari pada minyak masak lainnya, yakni sebesar 77%. Asam lemak tak jenuh membantu menurunkan kolesterol jahat dalam darah, dan menurunkan risiko penyakit jantung.
- Mengandung vitamin E, polyphenol (antiinflamantory), dan antioksidan.
- Membantu tubuh menyerap nutrisi bermanfaat dari sayuran dan bahan makanan lain yang terkandung di dalamnya.
Untuk alasan kedua, bahwa minyak zaitun tidak cocok untuk digunakan pada suhu tinggi, seperti memasak gorengan, dsb, Manajer Area Bertolli Asia, Guillermo Romeu menjawab, “Bisa. Minyak zaitun dapat dimasak dalam suhu tinggi. Gunakan minyak zaitun Bertolli Extra Light untuk memasak dalam suhu tinggi.” Daya tahan panas Bertolli Extra Light mencapai suhu 220 derajat celcius.
Jawaban untuk alasan yang ketiga, bahwa minyak zaitun dapat merubah rasa pada makanan, dijawab Guillermo Romeu, “tidak tepat”. Dengan menggunakan Bertolli Extra Light, rasa pada makanan tidak akan berubah.
Lebih khusus lagi untuk menjawab tantangan rasa ini, dalam kampanye “The Bertolli Way”, Bertolli mempersembahkan resep-resep masakan Indonesia praktis yang dimasak sederhana dan lezat menggunakan Bertolli Olive Oil. Dalam kampanye ini, chef Rinrin Marinka dan Gwendoline Winarno akan memperkenalkan penggunaan minyak zaitun dalam masakan Indonesia, dengan cara memasak yang lebih sehat, lebih menggugah aroma dan mudah.
Ingin tahu agenda kegiatan Bertolli dalam menampilkan menu Indonesia yang sehat. Yuk ikuti akun instagram @bertolli.id.
(Teks & foto: @bartno)
Comments
Post a Comment