Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan musibah gempa bumi bukanlah sebuah bencana atau hukuman bagi orang-orang beriman. Justeru, musibah merupakan nasehat sekaligus ujian bagi mereka yang taat dan beriman kepada Allah.
"Ujian itu tidak hanya berbentuk musibah gempa bumi. Namun juga dapat berupa kelaparan dan ketakutan," kata Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi saat menjadi Khotib di Masjid Darurat, Dusun Gubuk Baru, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Jumat (31/8).
Menurut Gubernur, tidak hanya diberikan kepada umat manusia saat ini saja. Namun, nabi dan umat-umat terdahulu telah diberikan ujian yang jauh lebih besar. Misalnya perang, panas, kekurangan rezeki, huru hara, yang terus berulang ulang. Bahkan sampai ada yang bertanya, kapan pertolongan Allah akan datang.
"Bumi bisa saja berguncang, tapi iman kita harus tetap kokoh," tegas Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB.
Tidak itu saja, kata TGB, ujian dan cobaan, tidak hanya berupa musibah atau sesuatu yang tidak menyenangkan. Namun kesenangan, kebahagiaan dan kecukupan juga merupakan ujian.
"Yang paling penting adalah sikap kita menerima takdir dari Allah. Yang paling penting adalah bagaimana iman kita, sebebarapa banyak peningkatan iman kita. Seberapa banyak persaudaraan kita," jelasnya, seperti dikutip Antara.
Maka menurut Gubernur, sikap kita untuk menerima ujian tersebut adalah sabar dan syukur. Ketika mendapat kebaikan, kita iringi dengan syukur. Kalau ada ujian, itu harus dihadapi dengan sabar. "Takdir dan ujian akan berlalu. Senang dan susah akan lewat," terang Gubernur.
Karena itu, TGB mengajak jamaah yang hadir untuk memaknai musibah gempa bumi ini sebagai bagian dari ujian Allah SWT. Melalui ujian itu, keimanan manusia semakin kuat dan kokoh. "Rasanya rugi kalau musibah besar, Tidak melahirkan dan meningkatkan kecintaan kita kepada Allah," katanya.
Comments
Post a Comment