METROPOLITAN – Masih banyaknya masyarakat di sekitar perusahaan yang belum menikmati corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan membuat masyarakat hanya menikmati dampaknya saja. Sebagian masyarakat pun mulai bertanya kemana CSR perusahaan yang seharusnya untuk masyarakat. Hal itu seperti yang diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Egi Gunadi Wibawa saat mengisi sosialisasi Terhadap Pemilih Pemula di Kantor Kecamatan Tajurhalang, belum lama ini.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah seharusnya memelototi laporan kegiatan CSR sejumlah perusahaan di Kabupaten Bogor. Sebab, ada beberapa kecamatan yang masyarakatnya seperti tidak menikmati CSR itu, seperti di Kecamatan Rumpin, Parungpanjang dan Kecamatan Gunungsindur.
”Seperti di Kecamatan Rumpin, masyarakat hanya menikmati dampaknya saja, seperti dampak dari pengusaha galian, masyarakat hanya menikmati infrastruktur yang rusak akibat aktifitas galian tersebut. Belum lagi dampak kesehatan dari aktivitas galian itu sepeti debu dan tidak aneh masyarakat Rumpin, Parungpanjang dan Gunungsindur banyak terjangkit ISPA,” katanya.
Tak hanya itu, sambungnya, hal lain yang perlu dipelototi juga tentang nilai CSR yang disalurkan. Pemerintah harus jeli dalam menghitung dan memantau kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan. “Kan rumusnya sudah jelas, 2,5 persen dari laba bersih. Disalurkan ke mana saja, semua juga harus transparan,” ucapnya.
Anehnya, tambah dia, selama ini pemerintah belum pernah mengumumkan berapa total CSR dari perusahaan-perusahaan di Kabupaten Bogor yang telah disalurkan. Padahal, dengan rumus yang ada dan laporan dari perusahaan, pemerintah bisa dengan gampang menghitungnya. ”Seharusnya masyarakat yang terkena dampak dari perusahaan harus diperhatikan, jangan sampai masyarakat hanya menikmati dampaknya saja, tanpa mengetahui CSR perusahaan itu lari kemana, sudah seharusnya Pemkab Bogor bisa mengelola dan CSR itu,” ujarnya. (dyn/b/rez)
Comments
Post a Comment