asiaone
Shimron Smith
- Seorang pria yang menderita Skizofrenia dari Brooklyn, New York, melemparkan saudara lelakinya, Shimron Smith, yang berusia empat tahun dari atap gedung tujuh lantai hingga tewas kemudian berjalan ke mobil polisi dan dengan tenang mengakui perbuatannya, kata polisi.
"Saya baru saja membunuh adik laki-laki saya - saya membawa adik laki-laki saya ke atap dan saya melemparnya" kata Shawn Smith (20), kepada polisi.
Dia kemudian memberitahu tempat jasad saudaranya di halaman Midwood yang dipenuhi sampah, sumber-sumber mengatakan kepada The Post.
Shawn didakwa Sabtu sore dengan pembunuhan saudara laki-lakinya, yang terjadi pada jam 2:45, beberapa menit setelah dia diduga membawa bocah itu ke atap.
Dia tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya atau sejarah kekerasan, sumber-sumber kepolisian mencatat.
Namun dia baru-baru ini mengatakan kepada keluarganya bahwa suara-suara di kepalanya memerintahkan dia untuk melakukan "sesuatu yang buruk" meskipun dia tidak ingin atau tidak bisa melakukannya, kata sumber polisi.
Dan dia pernah melakukan percobaan bunuh diri di masa lalu - mendorong panggilan 911 pada bulan April, ketika dia naik ke atap yang sama di Nostrand Avenue, dekat Avenue K, dan penonton khawatir dia akan melompat, kata sumber-sumber.
Terakhir dirawat di Rumah Sakit Kings County pada bulan Juli untuk perawatan psikiatris, Shawn berhenti minum obat yang diresepkan untuk mengobati skizofrenia, anggota keluarga mengatakan kepada polisi.
"Ini masalah kronis," kata seorang polisi tentang penyakit mental Shawn.
Shawn dan Shimron adalah saudara paling tua dan paling muda di Odessa Frith, yang pindah dengan keluarganya ke sebuah apartemen di lantai enam pada bulan Desember dari Guyana.
Shimron dicintai oleh tetangga sebagai anak kecil yang aktif dan suka bermain.
"Dia suka mengendarai sepeda kecil," kenang seorang tetangga yang mengidentifikasi dirinya sebagai "DM".
"Dia selalu sangat manis."
Namun kakaknya Shawn terlihat tenang dan bermasalah.
Dia sering terlihat mondar-mandir di trotoar di luar kompleks mereka. Dia merokok, dan sedikit bicara.
"Dia tidak berbicara kepada siapa pun, dia hanya berjalan di belakang Anda," kata seorang pekerja pemeliharaan gedung, yang menolak menyebutkan namanya.
"Berjalan naik dan turun apartemen, merokok. Dia tidak banyak bicara."
Kejahatan itu membuat hati para tetangga menjadi sedih.
"Tiba-tiba, saya mendengar bunyi ledakan," kenang seorang wanita bernama Tzipporah.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi," katanya.
"Dan kemudian pagi ini ada [polisi] di mana-mana," katanya. (Adrie P. Saputra)
Comments
Post a Comment