Banyak karyawan Google yang protes akan Proyek Dragonfly. (AFP PHOTO / LIU JIN)
Jakarta: Eksekutif Google yang bertanggung jawab atas aplikasi pencarian tersensor di Tiongkok begitu khawatir akan perlawanan dari karyawan sehingga mereka tidak menggunakan prosedur standar perusahaan.
Mereka secara sengaja mengisolasi tim-tim yang bekerja dalam proyek ini sehingga mereka tidak bisa saling berkomunikasi, menurut laporan The Intercept terkait Project Dragonfly dari Google.
Laporan itu menjelaskan langkah yang Gogole ambil untuk memastikan kerahasiaan dari proyek tersebut. Dan langkah yang Google ambil tidak hanya untuk memastikan produk barunya tidak bocor ke internet.
"Mereka (para pemimpin) berkeras untuk memastikan informasi tentang Dragonfly tidak menyebar ke dalam perusahaan," kata salah seorang narasumber anonim yang tahu tentang proyek ini.
"Ketakutan mereka adalah masalah internal akan menghambat operasi kami."
Para eksekutif berkomunikasi secara verbal dan tidak mengambil catatan selama pertemuan dengan tujuan untuk mengurangi bukti.
Scott Beaumont, eksekutif Google yang memimpin proyek Dragonfly, berusaha membatasi pemeriksaan terkait keamanan dan privasi dari proyek ini. Dia bahkan melarang beberapa karyawan untuk ikut serta dalam pertemuan terkait proyek tersebut.
Sejak rencana Google untuk masuk kembali ke Tiongkok menjadi rahasia umum, grup HAM seperti Amnesty International telah menunjukkan ketidaksetujuannya atas rencana Google ini. Masalah internal Google semakin memanas.
Pada hari Selasa, sejumlah karyawan Google menandatangani petisi, menuntut perusahaan untuk menghentikan rencana mereka untuk membuat mesin pencarian untuk Tiongkok.
"Kami berhak tahu apa yang kami bangun dan kami memiliki hak untuk memberi keputusan dalam hal penting ini," tulis petisi itu.
Bahkan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence meminta Google untuk menghentikan proyek Dragonfly. Dia merasa, proyek ini akan "memperkuat penyensoran oleh Partai Komunis".
(MMI)
Comments
Post a Comment