Skip to main content

Peringatan Hari AIDS di Yogyakarta, 3.341 Penderita Usia Produktif Terpapar HIV

Yogyakarta, Gatra.com - Pada peringatan Hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember, Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta merilis data, terdapat 4.472 orang terpapar HIV/AIDS hingga Juni 2018 ini. Dari angka itu, sebanyak 3.341 orang golongan usia produktif.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DI Yogyakarta Setyarini Hestu Lestari menyatakan secara keseluruhan angka 4.472 adalah angka yang didapatkan sejak 10 tahun lalu.

“Jika mengacu pada tahun ini, dari Januari-Juni kita menemukan 315 penderita HIV dan 39 orang positif AIDS. Angka ini naik bila dibandingkan periode Januari-Desember tahun lalu, dimana penderita HIV hanya 398 orang dan AIDS 27 orang,” katanya Setyarini di kantornya, Jumat (30/11).

Melihat data ini, Setyarini memastikan bahwa pada akhir 2018, jumlah penderita HIV/AIDS di DI Yogyakarta akan meningkat. Dari golongan umur, penderita dengan rentang usia 20-29 mencapai 1.402 orang. Kemudian di usia 30-39 mencapai 1.939 orang dan usia 40-49 sejumlah 764 orang.

“Tingginya penderita HIV/AIDS yang didominasi usia produktif ini disebabkan karena hubungan seks terbuka (Heteroksesual),” katanya.

Tingginya angka golongan umur produktif yang menderita HIV/AIDS saat ini hampir sama dengan kondisi nasional. Dimana sejak satu dekade lalu penularan penyakit ini lebih banyak melalui hubungan seks bebas dan menyasar usia produktif.

“Untuk wilayah, Kota Yogyakarta menempati urutan pertama dengan jumlah 1.133, disusul Sleman (1.046) dan Bantul mencapai 366 orang penderita HIV/AIDS,” katanya.

Meningkatkan jumlah penderita HIV/AIDS di DI Yogyakarta menurut Setyarini disebabkan beberapa faktor. Pertama, lemahnya pengawasan pada kehidupan anak muda yang didominasi kalangan pelajar, terutama pengawasan rumah singgah.

Kemungkinan kedua, tingginya kesadaran masyarakat berperilaku rawan tertular untuk melakukan pemeriksaan sejak dini. Sedangkan kemungkinan ketiga, adanya kewajiban bagi ibu hamil untuk memeriksakan diri agar bebas HIV, hepatitis B dan spilis.

“Keterlibatan aktif masyarakat dalam sosialisasi maupun pengawasan bersama terhadap lingkungan sekitar, menjadi kata kunci untuk menekan laju angka penderita HIV/AIDS,” katanya.

Reporter: Kukuh Setyono

Editor: Anthony Djafar

Comments

Popular posts from this blog

Upgrade Matrix Burger S2 K5S Firmware StarTrack SRT-5600

Satelit Indonesia update bagaimana cara update matrix burger s2 avs+ menggunakan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus terbaru. Kini melanjutkan tips receiver parabola menggunakan berbagai firmware yang beredar yang sebelumnya sudah kita bahas mengenai Skybox A1 menggunakan firmware Star Track SRT 4200. Receiver parabola Matrix Burger S2 K5S AVS+ merupakan salah satu decoder satelit yang menggunakan chipset Montage CS8001. Sama dengan receiver Matrix Burger S2 K5S AVS+, di Indonesiapun berjejer koleksi receiver dari keluarga Skybox dari 4MB sampai combo. Percobaan penggunaan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus di decoder Matrix Burger S2 K5S AVS+ di sarankan untuk yang sudah mengerti menangani masalah kalau terjadi hal yang tidak di inginkan seperti mode on, boot loop , hang dan lain lain serta memiliki dasar edit firmware memakai hex editor. Tanpa kemampuan itu disarankan tidak mencoba, tapi kalau ingin tahu memang harus mencoba. Ada beberapa yang perlu diperhatikan. Sama

Anak 9 Tahun di China Curhat soal Ayahnya yang Keranjingan Main Ponsel

Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di China menarik perhatian media sosial setelah menuliskan esai di sekolahnya. Dalam esainya itu, Xiaozhi menuliskan keluhan soal ayahnya yang keranjingan memegang ponsel.Esai yang berjudul “Ayah, aku ingin memberitahumu ini” pertama kali diposting di media sosial oleh guru sekolah Xiaozhi di platform microblogging China, Webo. Xiaozhi sendiri bersekolah di Sekolah Internasional Luoyang, di Kota Luoyang, Henan.“Ayah, setiap kali aku memintamu memeriksa PR-ku, ayah hanya perlu melihat sekali dan berkata ‘tidak buruk, sekarang mainlah,” tulis Xiaozhi, seperti dikutip dari The Straitstimes , Minggu (28/1).Dalam esai yang ditulis dengan huruf kanji itu, Xiaozhi menggambarkan bagaimana ayahnya sangat terpaku kepada ponselnya baik siang maupun malam hari. Bahkan menurutnya, ayahnya itu tidak bisa hidup tanpa memagang ponsel.“Seolah-olah ada penyedot debu di dalam ponsel yang mengisapnya masuk,” lanjutnya.Akibat kegilaan ayahnya tersebut, Xiaoz

Cara Menghapus Timeshift Receiver Parabola di Flashdisk

Satelit Indonesia update bagaimana cara membuang file timeshift di receiver parabola dengan mudah. Belakangan banyak yang mengeluh adanya file timeshift.dat muncul di flashdisk atau memori card akibat di colokkan ke receiver parabola terutama untuk yang berchipset montage. Contoh beberapa receiver yang menggunakan file timeshift seperti keluarga skybox A1, receiver K0S seperti matrix burger S2, Tanaka Jurasic dan masih banyak yang lain. Sebenarnya apa itu file timeshift dan kenapa muncul di flashdisk atau penyimpan lain saat di colokkan ke USB receiver. File timeshift bisa dibilang adalah memori virtual, gunanya untuk menyimpan data saat ada aksi tertentu. Untuk kasus di receiver, timeshift itu digunakan untuk pada saat aksi PVR atau bahasa enaknya rekaman. Jadi saat merekam, ts transfer nya digeser dan pergeseran ini butuh penyimpan makanya dibentuk file timeshift ini. Masalahnya ukuran file timeshift ini lumayan besar, dan bisa saja mengikuti ukuran ruang bebas di disk penyimp