POS KUPANG/ISTIMEWA
PENANDATANGANAN -- Penandatanganan Comercial operation date (COD) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sita-Borong 2x0,5 MW yang dilaksanakan di PLN Kantor Unit Induk Wilayah NTT, Kamis, (31/1/2019).
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG.COM | KUPANG- PLTA Sita-Borong, Kabupaten Manggarai Timur, beroperasi secara efektif pada 1 Februari 2019.
PLTA Sita ini nantinya dapat melayani sekitar 2.150 kepala keluarga (KK).
Penandatanganan commercial operation date (COD) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sita-Borong 2x0,5 MW yang dilaksanakan di PLN Kantor Unit Induk Wilayah NTT, Kamis, (31/1/2019).
Penandatanganan dilakukan General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT, Ignatius Rendroyoko dengan Direktur Utama PT Multi Energi Dinamika, Gatot Sewandhono, disaksikan Perwakilan Regional JBTBN, Elpis Sinambela dan Senior Manajer PLN UIW NTT.
Pembangkit ini merupakan independent power producer (IPP) dengan skema membangun, memiliki, mengoperasikan dan mengalihkan (Build, Own, Operate, and Transfer/BOOT) selama 20 tahun.
Nilai investasinya sekitar Rp 30,36 milyar, mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik dan harga yang disepakati sekitar 62,7 persen dari BPP Pembangkitan di Sistem Flores Bagian Barat Tahun 2017 lalu.
Dengan PLTA ini, maka potensi penghematan penggunaan BBM untuk PLTD dapat mencapai sekitar 3.000 kiloliter (kl) per tahun dan apabila dibandingkan dengan PLTD maka dapat menghemat biaya operasi sekitar Rp 20 miliar per tahun.
Menurutnya, PLN terus berkomitmen meningkatkan target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 23 persen di 2025.
"Pengembangan renewable energy atau EBT di PLN adalah prioritas. Dengan adanya EBT di NTT seperti ini menjadikan NTT lebih kuat dari kapasitas pembangkit," ujarnya. EBT ini juga dapat mengurangi penggunaan BBM (bahan bakar minyak) pada pembangkitan.
Sementara Direktur Teknik PT Multi Energi Dinamika, Agus mengatakan bahwa COD merupakan kebanggaan.
"COD ini adalah suatu kebanggaan buat kami. Jerih payah kami bisa dihargai dengan adanya COD ini. Walaupun kita membangun dari 2007 dan melihat daerah NTT ini terbatas airnya. Tapi ada satu daerah di Borong dan kami melihat ada air yang bisa dimanfaatkan. Alhamdullilah kami bisa melihat potensi ini dan bisa membantu melistriki warga manggarai timur," katanya.
Pengoperasian PLTA Sita menambah pasokan lisrik dari pembangkit EBT di NTT yang sampai Januari 2019 EBT di NTT dengan total kapasitas sebesar 15.800 kW.
Dengan beroperasinya PLTA Sita 2x 500 kW selain memperkuat sistem Flores juga dapat berpotensi menurunkan pemakaian PLTD di wilayah tersebut. (*)
Comments
Post a Comment