SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Bupati Sidrap, H Dollah Mando mencanangkan Gerakan Sidrap Hijau dan Bebas Sampah, ini merupakan salah satu program 100 hari pemerintahannya bersama Wakil Bupati Sidrap, H Mahmud Yusuf.
Pencanangan berlangsung di Pelataran Monumen Ganggawa, Jumat pagi (1/2/2019), dirangkaikan Peringatan Hari Jadi Sidenreng Rappang ke-675 serta Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2019.
Hadir dalam kesempatan itu Dandim 1420 Sidrap, Letkol JP Situmorang, Kajari Sidrap, Djasmaniar, Wakapolres Sidrap, Kompol H Baso, Sekda Sidrap Sudirman Bungi, para kepala SKPD beserta staf.
Acara diisi senam bersama dan penanaman pohon. Berbeda dari biasanya, pada acara tersebut tidak ditemukan air minum kemasan, panitia menyiapkan dispenser dan tumbler atau tempat air isi ulang.
“Maaf, Kami tidak menyiapkan air minum kemasan, untuk mengurangi sampah plastik,” ujar MC acara.
Dalam kesempatan itu H Dollah Mando mengimbau seluruh masyarakat Sidrap untuk melakukan kegiatan penghijauan, pengurangan dan penanganan sampah.
“Saya mengajak seluruh pihak untuk bersama menjaga kebersihan lingkungan, karena ini tanggung jawab Kita bersama,” tandas Dollah.
Terdapat 12 poin gerakan yang dicanangkan pada kegiatan itu, selengkapnya sebagai berikut:
1. Melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon.
2. Tidak melakukan penebangan pohon.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Menyiapkan tempat sampah terpilah (minimal organik dan an
organik).
5. Tidak membakar sampah tanpa menggunakan incenerator.
6. Menggunakan kembali sisi kertas yang masih kosong untuk menulis atau mencetak draft/konsep.
7. Mengkampanyekan penggunaan tumbler/tempat minum isi ulang.
8. Mempelopori dan menerapkan pengurangan sampah plastik dengan cara tidak menggunakan kemasan plastik, kantong plastik, botol plastik, pipet dan gelas berbahan plastik sekali pakai serta dengan menerapkan 3r (reuse, reduce dan recycle).
9. Menyediakan dispenser / teko penampung air minum dan gelas kaca pada setiap acara pertemuan rapat aula ruang berkumpul lainnya.
10. Setiap kantin-kantin di kantor dan sekolah untuk tidak menjual makanan. berkemasan plastik, disarankan menggunakan bahan organik atau bahan yang muda terurai, contohnya seperti daun atau kertas.
11. Menggunakan email atau aplikasi elektronik lainnya sebagai media persuratan.
12. Berperan aktif melakukan kampanye pengurangan penggunaan kantong kresek dan kemasan yang menghasilkan sampah plastik di lingkungan masing-masing melalui media sosial dan media lainnya. (rls/sud/abd)
Comments
Post a Comment