Skip to main content

Ingin Mengetahui Seseorang Depresi atau Tidak? Intip Cuitannya di Twitter!

Net

Ilustrasi

TRIBUNJAKARTA.COM - Canggihnya teknologi saat ini membuat masyarakat tak lepas dari media sosial.

Bahkan, tak jarang beberapa masyarakat ingin membagikan seluruh kegiatan dan perasaannya di media sosial dibandingkan menyimpannya sendiri.

Menurut hasil penelitian terbaru, dari pemilihan kata yang dipakai seseorang saat "berkicau" di Twitter, bisa menunjukkan apakah ia memiliki depresi atau pun gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Orang-orang yang depresi ternyata lebih sering menggunakan kata-kata yang justru dikategorikan positif, seperti "bahagia", "pantai' dan "foto" atau kata-kata yang lebih negatif seperti "kematian", "tidak" dan "tidak pernah".

Sebuah tim riset menganalisa data dari pengguna media sosial Twitter menggunakan pendekatan algoritma untuk melihat apakah postingan di Twitter bisa memprediksi tingkat depresi dan PTSD. Ditemukan bahwa 9 dari 10 prediksi algoritma tersebut adalah benar.

Tim peneliti menganalisa data Twitter dari 204 pengguna, 105 menderita depresi klinik dan 99 tanpa depresi.

Ini untuk melihat apakah perbedaan bahasa yang dipakai saat menulis "cuitan" bisa membantu mendeteksi depresi.

Peneliti menggunakan dua model penelitian yang berbeda. Pertama, model penggolongan (memisahkan tweet sehat dan depresi atau membedakan pengguna sehat dan pengguna yang mengalami PTSD).

Kedua, mengidentifikasi indikator-indikator kondisi kesehatan mental yang dimunculkan setiap waktu.

Andrew Reece, peneliti postdoctoral dari Harvard University yang melakukan riset tersebut, menyampaikan bahwa dengan model yang terakhir, para peneliti mampu menggambar lini masa dari awal mula depresi, bagaimana depresi itu berjalan dan masa penyembuhan, hanya berdasarkan bahasa-bahasa yang digunakan orang-orang pada tweet mereka.

Walau begitu, menurut dia metode penelitian ini memiliki kekurangan.

Salah satunya adalah peneliti hanya bisa mengamati pengguna Twitter serta yang mau memberi tahu data sejarah kesehatan mental mereka.

Artinya, penelitian belum bisa digeneralisasikan kepada mereka yang kurang terbuka tentang informasi pribadinya.

Reece mengatakan, banyak orang melanjutkan ikut dalam penelitian saat mereka diminta informasi soal media sosial mereka.

Ia kemudian memikirkan apakah model penelitian ini baik digunakan untuk depresi pada orang-orang ekstrovert atau pada orang yang menaruh kepercayaan. (Kompas.com/Nabilla Tashandra)

Comments

Popular posts from this blog

Upgrade Matrix Burger S2 K5S Firmware StarTrack SRT-5600

Satelit Indonesia update bagaimana cara update matrix burger s2 avs+ menggunakan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus terbaru. Kini melanjutkan tips receiver parabola menggunakan berbagai firmware yang beredar yang sebelumnya sudah kita bahas mengenai Skybox A1 menggunakan firmware Star Track SRT 4200. Receiver parabola Matrix Burger S2 K5S AVS+ merupakan salah satu decoder satelit yang menggunakan chipset Montage CS8001. Sama dengan receiver Matrix Burger S2 K5S AVS+, di Indonesiapun berjejer koleksi receiver dari keluarga Skybox dari 4MB sampai combo. Percobaan penggunaan software StarTrack SRT-5600 New HD Plus di decoder Matrix Burger S2 K5S AVS+ di sarankan untuk yang sudah mengerti menangani masalah kalau terjadi hal yang tidak di inginkan seperti mode on, boot loop , hang dan lain lain serta memiliki dasar edit firmware memakai hex editor. Tanpa kemampuan itu disarankan tidak mencoba, tapi kalau ingin tahu memang harus mencoba. Ada beberapa yang perlu diperhatikan. Sama

Anak 9 Tahun di China Curhat soal Ayahnya yang Keranjingan Main Ponsel

Seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di China menarik perhatian media sosial setelah menuliskan esai di sekolahnya. Dalam esainya itu, Xiaozhi menuliskan keluhan soal ayahnya yang keranjingan memegang ponsel.Esai yang berjudul “Ayah, aku ingin memberitahumu ini” pertama kali diposting di media sosial oleh guru sekolah Xiaozhi di platform microblogging China, Webo. Xiaozhi sendiri bersekolah di Sekolah Internasional Luoyang, di Kota Luoyang, Henan.“Ayah, setiap kali aku memintamu memeriksa PR-ku, ayah hanya perlu melihat sekali dan berkata ‘tidak buruk, sekarang mainlah,” tulis Xiaozhi, seperti dikutip dari The Straitstimes , Minggu (28/1).Dalam esai yang ditulis dengan huruf kanji itu, Xiaozhi menggambarkan bagaimana ayahnya sangat terpaku kepada ponselnya baik siang maupun malam hari. Bahkan menurutnya, ayahnya itu tidak bisa hidup tanpa memagang ponsel.“Seolah-olah ada penyedot debu di dalam ponsel yang mengisapnya masuk,” lanjutnya.Akibat kegilaan ayahnya tersebut, Xiaoz

Cara Menghapus Timeshift Receiver Parabola di Flashdisk

Satelit Indonesia update bagaimana cara membuang file timeshift di receiver parabola dengan mudah. Belakangan banyak yang mengeluh adanya file timeshift.dat muncul di flashdisk atau memori card akibat di colokkan ke receiver parabola terutama untuk yang berchipset montage. Contoh beberapa receiver yang menggunakan file timeshift seperti keluarga skybox A1, receiver K0S seperti matrix burger S2, Tanaka Jurasic dan masih banyak yang lain. Sebenarnya apa itu file timeshift dan kenapa muncul di flashdisk atau penyimpan lain saat di colokkan ke USB receiver. File timeshift bisa dibilang adalah memori virtual, gunanya untuk menyimpan data saat ada aksi tertentu. Untuk kasus di receiver, timeshift itu digunakan untuk pada saat aksi PVR atau bahasa enaknya rekaman. Jadi saat merekam, ts transfer nya digeser dan pergeseran ini butuh penyimpan makanya dibentuk file timeshift ini. Masalahnya ukuran file timeshift ini lumayan besar, dan bisa saja mengikuti ukuran ruang bebas di disk penyimp