Skip to main content

Posts

Kakak Korban Lion Air JT610: Adik Saya Baru Pertama Naik Pesawat Ikut Majikannya

TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA Tobiin, kakak Khotijah, penumpang Lion Air JT 610. Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Tobiin (33) tak menyangka bila kepergian adiknya yang ikut sang majikan ke Bangka Belitung bakal menjadi bencana. Sang adik, Khotijah (26) merupakan satu dari 181 penumpang Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018). Dikatakan Tobiin, Khotijah baru saja seminggu bekerja sebagai asisten rumah tangga di kawasan Tangerang, Banten. "Tapi karena majikannya itu juga punya rumah di Bangka makanya pas Senin kemarin dia juga diajak sama majikannya suami istri," kata Tobiin saat ditemui di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018). Tobiin mengatakan adiknya yang baru pertama kali merasakan naik pesawat itu pun sempat mengungkapkan kebahagiaannya saat diajak majikannya ke Bangka Belitung. Bahkan, Khotijah sempat membagikan pen

Kesaksian Kapten Kapal Melihat Lion Air JT610 Jatuh : Saya Lihat Ekor Pesawat Masuk ke Dalam Air

Tribunnews.com Kepingan pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di Perairan Tanjung, Karawang, nampak dilaut dan ditemukan petugas pengeboran minyak lepas pantai TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pasca jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10/2018) Kapten Kapal AS Jaya II, Rahmat Slamet memberikan kesaksian. Hal itu diungkapkan Kapten Rahmat saat diwawancarai Tv One pada program Breaking News , Rabu (31/10/2018). Diketahui Kapal AS Jaya II merupakan kapal pertama yang mendekat ke lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dan merekam puing-puing yang ada di sekitarnya lokasi jatuhnya pesawat. Dalam kesaksiannya, Kapten Rahmat mengaku melihat ekor pesawat yang menyelam ke dalam air sebelum hilang sepenuhnya. Namun, ia tidak melihat detik-detik badan pesawat masuk ke dalam air. "Saya tidak melihat langsung badan pesawat, yang saya lihat ekor itu proses masuk ke dalam air," ujar Kapten Rahmat. Saat itu, Kapal yang ia kemudikan berada di dekat JT 610 yakni sekitar 1,8 kil

Warga Samura Kecam Lambatnya PDAM Tirta Malem Atasi Pipa Bocor

Pelanggan kecewa dengan lambatnya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem, Kabupaten Karo, dalam mengatasi kebocran pipa di kawasan pemukiman penduduk di Gang Dame I, Jalan Samura, Komplek Stadion Bola, Kecamatan Kabanjahe. Padahal, warga diwakili Kepala Dusun IV, Desa Samura, Syafirzal telah melaporkan kebocoran pipa PDAM Tirta Malem, berdampak menimbulkan becek kondisi jalan. Laporan langsung disampaikan Syafrizal didampingi warga ke Kantor Pelayanan PDAM Tirta Malem pada Kamis 25 Oktober 2018. Nyatanya hingga saat ini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tersebut hingga kini tidak kunjung merespons komplain warga, merupakan pelanggan PDAM Tirta Malem. “Pekan lalu sudah kami laporkan ke PDAM Tirta Malem, tetapi sampai sekarang belum ada tangapan dari pihak terkait. Warga di sini sudah resah, karena air yang seharusnya difungsikan ke rumah warga sudah meluber ke jalan,” kata Kepala Dusun IV, Desa Samura, Syafirzal didampi

iPad Pro 2018 Rusak, Siap-siap Bayar Servis Hingga Rp 9 Juta

RIAUONLINE, JAKARTA - Baru-baru ini, Apple mengumumkan varian teranyar iPad Pro teranyar di Brooklyn, Amerika Serikat. Dalam acara yang digelar pada Selasa 30 Oktober 2018 waktu setempat itu diumumkan tiga seri iPad Pro generasi terbaru. Yakni ukuran layar yakni 11 inci, 12,9 inci, dan 10,5 inci. Ketiga tablet premium buatan Apple ini akan mulai dijual di pasaran pada 7 November 2018. Adapun harga ketiga perangkat tersebut disesuaikan dengan ukuran layar, 11 inci dibanderol US$ 799 (setara dengan Rp 12,1 jutaan), 12,9 inci dipatok US$ 999 (Rp 15 jutaan), dan model 10,5 inci dilego US$ 649 (Rp 9,8 jutaan). Terlepas dari harganya yang tergolong tinggi, biaya perbaikan iPad Pro 2018 ternyata juga diklaim mahal. Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo pada Rabu 31 Oktober 2018, Apple mengungkap jika pengguna iPad Pro 2018 tak lagi memiliki garansi perbaikan, maka mereka harus membayar biaya servis untuk masing-masing varian. Varian 10 inci misalnya, pengguna harus membayar

Syahrir Ika Ketua Umum Pengurus Pusat Himpenindo

KBRN, Jakarta : Peneliti Ahli Utama, Kementerian Keuangan, Ir. Syahrir Ika, PAU terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo). Kongres Himpenindo secara musyawarah dan mufakat memilih Ir. Syarir Ika, PAU dari tiga calon Ketua Umum yaitu Prof. Dr. Ir. Husein Avicenna Akil, Syahrir Ika dan Hadi Supratikta (Balitbang Kemendagri). Syahril Ika terpilih dalam kongres Kedua Himpenindo dengan Tema "Membangun Profesionalisme Peneliti" yang berlangsung di Jakarta, Rabu, (31/10/2018). Pada kongres kedua Himpenindo juga terpilih Ketua Mejelis Etik dan Peneliti, Prof.Dr. Thomas Djamaluddin dan Ketua Dewan Pengawas Prof. Dr. Bambang Subiyanto. Tugas pertama yang segera dilakukan ketua umum Pengurus Pusat Himpenindo adalah menempatkan Himpenindo sebagai organisasi profesi, membangun Profesionalisme Peneliti yang bekerja berdasarkan etika, kajian yang berguna untuk peneliti sendiri, pemerintah sebagai perumus kebijakan melalui masukan, telahaa

Kesaksian Kapten Kapal Melihat Lion Air JT610 Jatuh : Saya Lihat Ekor Pesawat Masuk ke Dalam Air

Tribunnews.com Kepingan pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di Perairan Tanjung, Karawang, nampak dilaut dan ditemukan petugas pengeboran minyak lepas pantai TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pasca jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10/2018) Kapten Kapal AS Jaya II, Rahmat Slamet memberikan kesaksian. Hal itu diungkapkan Kapten Rahmat saat diwawancarai Tv One pada program Breaking News , Rabu (31/10/2018). Diketahui Kapal AS Jaya II merupakan kapal pertama yang mendekat ke lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dan merekam puing-puing yang ada di sekitarnya lokasi jatuhnya pesawat. Dalam kesaksiannya, Kapten Rahmat mengaku melihat ekor pesawat yang menyelam ke dalam air sebelum hilang sepenuhnya. Namun, ia tidak melihat detik-detik badan pesawat masuk ke dalam air. "Saya tidak melihat langsung badan pesawat, yang saya lihat ekor itu proses masuk ke dalam air," ujar Kapten Rahmat. Saat itu, Kapal yang ia kemudikan berada di dekat JT 610 yakni sekitar 1,8 kil

Seorang Pilot Senior Menganalisis Dugaan Penyebab Pesawat Lion Air Jatuh, 'Ada yang Tak Masuk Akal'

Tribunnews.com/Youtube ILC, Kompas.com Seorang Pilot Senior Menganalisis Dugaan Penyebab Pesawat Lion Air Jatuh SURYA.co.id - Seorang mantan pilot senior, Stephanus G.S menganalisis dugaan penyebab pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin 29 Oktober 2018 Menurutnya, beberapa kecelakaan pesawat yang tragis beberapa tahun terakhir di Indonesia umumnya terjadi di pagi hari. "Kalau kita flashback di GA 210, 6.50, pagi juga," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (31/10/2018) "Kasus yang sebelum ini, Air Asia jam 5 pagi take off, jadi ada apa ini?," sambungnya. Stephanus menuturkan, kecelakaan kerap terjadi sekitar pukul 06.00. "Ini yang menjadi keprihatinan saya, berarti ada missing link di sini," imbuhnya. Ia menduga, kesadaran dan kewaspadaan para kru mungkin berkurang. Pasalnya, kru diharuskan bangun sejak pukul 3 pagi. "Kru bangun jam 3 pagi. Jadi, kemungkinan apakah kepedulian pada situasi itu be